Rabu 09 Feb 2022 18:23 WIB

Ridwan Kamil Minta Akademisi Ciptakan Prodi Kekinian Sesuai Kebutuhan Zaman

Hal ini, menghasilkan sumber daya manusia yang cakap terhadap revolusi digital 4.0.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta stakeholder dan dosen perguruan tinggi di Jabar untuk menciptakan program studi kekinian sesuai dengan kebutuhan zaman. Hal ini, menghasilkan sumber daya manusia yang cakap terhadap revolusi digital 4.0.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta stakeholder dan dosen perguruan tinggi di Jabar untuk menciptakan program studi kekinian sesuai dengan kebutuhan zaman. Hal ini, menghasilkan sumber daya manusia yang cakap terhadap revolusi digital 4.0.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta stakeholder dan dosen perguruan tinggi di Jabar untuk menciptakan program studi kekinian sesuai dengan kebutuhan zaman. Hal ini, menghasilkan sumber daya manusia yang cakap terhadap revolusi digital 4.0. 

"Poin terbesar, di sini jangan hanya business as usual, tapi lakukan terobosan yang saat ini dibutuhkan menghadapi perubahan zaman ini, yaitu dengan jurusan-jurusan baru yang dulu tidak ada. Seperti prodi renewable energy,  digital marketing, teknologi media sosial, teknologi pangan yang menjawab revolusi 4.0," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam Rakor Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IV Tahun 2022, Rabu (9/2). 

Baca Juga

Menurutnya, untuk merespons disrupsi pandemi Covid-19 dan disrupsi digital 4.0, Emil berharap stakeholder hingga dosen perguruan tinggi se-Jabar dapat menyiapkan skema terbaik saat memberikan pembelajaran. 

Pasalnya, kata dia, di masa depan, dosen di perguruan tinggi tak akan menjadi distributor ilmu, melainkan sebagai pemilah ilmu yang akan dipelajari oleh mahasiswanya. 

"Adanya revolusi digital dengan ekonomi 4.0, kemudian disrupsi pandemi yang mengubah cara kita hidup, itu harus direspons. Insya Allah, kalau perguruan tinggi pandai beradaptasi, maka mimpi Indonesia negara maju, sebagian besar disumbang dari SDM yang diproduksi oleh perguruan tinggi, khususnya di Jabar," paparnya.

Hal ini, kata dia, menjadi tantangan berat bagi Provinsi Jabar karena jumlah penduduknya terbesar se-Indonesia. Namun keuntungannya berbanding lurus dengan jumlah universitas dan perguruan tinggi yang mencapai 450. 

"Jadi provinsi dengan penduduk terbesar ini jumlah perguruan tingginya juga terbanyak, ada 450. Kita sedang persiapan menuju negara maju karena di G-20 saja kita peringkat 16," kata Emil. 

Untuk mengejar mimpi Indonesia menjadi negara maju di 2045, Provinsi Jabar adalah poros utama dalam menunjang dunia pendidikan mencapai peringkat empat di G-20 untuk 20 tahun mendatang. Hal itu dapat terwujud asalkan para stakeholder dan dosen siap merespons adaptasi kebiasaan baru pascapandemi Covid-19. 

"Insya Allah bisa masuk peringkat empat dalam 20 tahun ke depan. Itu hanya bisa terjadi kalau perguruan tinggi di Jabar merespons perubahan-perubahan zaman. Yang sekarang sudah datang, yaitu disrupsi pemanasan global dengan konsekuensi energi hijau dan ekonomi hijau," papar Emil. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement