REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strok iskemik memengaruhi sekitar 100 ribu orang di Inggris per tahunnya. Penting untuk melakukan intervensi guna mencegah kasus lebih parah ke depannya.
Strok iskemik adalah jenis strok yang paling umum. Kondisi itu terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah dan oksigen ke otak.
Gumpalan darah ini biasanya terbentuk pada area di mana arteri telah menyempit atau tersumbat dari waktu ke waktu oleh timbunan lemak yang dikenal sebagai plak. Kondisi potensial yang mengancam jiwa diketahui memberikan tanda-tanda peringatan dini pada anggota tubuh.
Apa yang harus diperhatikan? Strok iskemik adalah salah satu dari tiga jenis strok dan juga disebut sebagai iskemia otak dan iskemia serebral.
Jenis strok ini disebabkan oleh penyumbatan di arteri yang memasok darah ke otak. Penyumbatan mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak, yang menyebabkan kerusakan atau kematian sel-sel otak. Jika sirkulasi tidak dipulihkan dengan cepat, kerusakan otak bisa permanen.
Sekitar 87 persen dari semua strok adalah iskemik. Menurut Healthline, gejala awal strok iskemik meliputi:
- Masalah penglihatan
- Kelemahan atau kelumpuhan pada anggota tubuh
- Pusing
- Kebingungan
- Kehilangan koordinasi
- Wajah terkulai di satu sisi
Salah satu kondisi yang paling sering terjadi akibat strok adalah kelumpuhan atau ketidakmampuan suatu otot dan sekelompok otot untuk bergerak. Pergerakan otot dipicu oleh pesan yang dikirim dari otak yang mengontrolnya.
Pertukaran instruksi antara otak dan otot dapat terpengaruh sebagai akibat dari strok, bagian dari otak yang berhenti fungsinya. Ketika aliran darah ke otak terganggu, itu menyebabkan keadaan darurat medis yang dikenal sebagai kelumpuhan strok dan ini adalah definisi umum dari strok.