REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple berencana meluncurkan fitur yang bisa menjadikan iPhone sebagai mesin untuk membaca pembayaran digital tahun ini. Apple, dikutip dari Reuters, Rabu (9/2/2022), mengatakan, fitur ini menggunakan teknologi near field communications (NFC) untuk menerima pembayaran digital dan kartu perbankan.
Untuk menjaga kerahasiaan data, Apple tidak bisa mengetahui siapa yang bertransaksi dan apa yang dibeli. Perusahaan teknologi finansial di Amerika Serikat, Stripe dan Shopify Point, akan menjadi pengguna pertama fitur "tap to pay", ketuk untuk bayar", yang ada di iPhone. Mereka akan menggunakan fitur ini pada musim semi 2022.
"Apakah Anda bagian penjualan di ritel internet atau wiraswastawan, Anda sebentar lagi bisa menerima pembayaran nirsentuh di perangkat yang sudah ada di kantung Anda: iPhone Anda," kata pimpinan bisnis, Billy Alvarado.
Fitur terbaru ini akan menjadikan iPhone layaknya mesin pembayaran yang bisa membaca kartu debit atau kredit, tidak harus tersambung ke perangkat keras lainnya. Pengguna akan bisa menempelkan kartu kredit di bagian belakang iPhone, teknologi NFC akan membaca kartu itu dan memproses pembayaran.
Sebelumnya, Apple menghasilkan lebih banyak uang daripada sebelumnya selama musim liburan. Pertumbuhannya selama tahun 2021 telah membantu perusahaan menambah 150 juta lebih banyak perangkat aktif.
Selama panggilan pendapatan dengan investor, CEO Apple Tim Cook mengungkapkan Apple saat ini memiliki 1,8 miliar perangkat aktif. Jumlah tersebut naik dari 1,65 miliar yang dilaporkan Apple setahun yang lalu dan 1,5 miliar perangkat aktif pada Januari 2020.
Sementara Cook tidak menyelidiki lebih dalam detail perangkat, Apple melewati tonggak satu miliar iPhone aktif setahun yang lalu setelah menjual miliaran item iPhone pada tahun 2016. Kemudian pada tahun 2019, Apple mencapai 900 juta pengguna aktif. Apple menghitung perangkat aktif selama itu terlibat dengan layanan Apple dalam 90 hari terakhir sehingga jumlah 1,8 miliar mencakup berbagai perangkat keras Apple.