Rabu 09 Feb 2022 22:31 WIB

Kasus Covid-19 Global Tembus 400 Juta, Omicron Mendominasi

Omicron menyumbang hampir seluruh kasus baru Covid-19 saat ini.

Omicron menyumbang hampir seluruh kasus baru Covid-19 saat ini.
Foto: AP/Ng Han Guan
Omicron menyumbang hampir seluruh kasus baru Covid-19 saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU -- Kasus COVID-19 global tembus 400 juta pada Rabu (9/2/2022), menurut penghitungan Reuters, karena varian Omicron yang sangat menular mendominasi wabah dan melemahkan sistem kesehatan di beberapa negara. Varian Omicron, yang mendominasi lonjakan di seluruh dunia, menyumbang hampir semua kasus baru yang dilaporkan setiap hari. 

Sementara kasus mulai menurun di banyak negara, rata-rata lebih dari 2 juta kasus masih dilaporkan setiap hari, menurut analisis Reuters. Kematian, yang cenderung mengikuti kasus, telah meningkat 70 persen dalam lima minggu terakhir berdasarkan rata-rata tujuh hari.

Baca Juga

Sementara bukti awal dari beberapa negara menunjukkan bahwa infeksi Omicron lebih ringan daripada varian sebelumnya, sejumlah besar kasus berpotensi membebani sistem perawatan kesehatan secara global. Butuh lebih dari sebulan untuk kasus COVID mencapai 400 juta dari 300 juta, dibandingkan dengan lima bulan untuk kasus mencapai 300 juta dari 200 juta, menurut penghitungan Reuters. 

Pandemi telah menewaskan lebih dari 6 juta orang di seluruh dunia. Lima negara teratas yang melaporkan kasus terbanyak dalam rata-rata tujuh hari yaitu Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Rusia, dan Brazil menyumbang sekitar 37 persen dari semua kasus baru yang dilaporkan di seluruh dunia.

Di seluruh dunia, AS melaporkan kasus terbanyak setiap hari dengan dengan satu juta kasus baru dilaporkan di negara itu setiap tiga hari. Pada Jumat lalu, angka kematian di AS melampaui 900.000 akibat COVID.

Di Prancis, rata-rata tujuh hari infeksi baru telah mencapai lebih dari 210.000 per hari, menambahkan sekitar satu juta kasus baru setiap lima hari. Total kumulatif untuk kasus COVID yang dikonfirmasi di Prancis sejak awal pandemi melewati 20 juta pada Kamis lalu (3/2/2022).

Sekitar setengah dari semua infeksi baru yang dilaporkan di seluruh dunia berasal dari negara-negara di Eropa, dengan 21 negara masih berada di puncak kurva infeksi mereka. Wilayah ini telah melaporkan lebih dari 131 juta kasus dan lebih dari 2 juta kematian terkait COVID sejak pandemi dimulai.

Meskipun Eropa melaporkan satu juta kasus baru hampir setiap hari, beberapa negara secara bertahap mencabut pembatasan karena wabah mereda secara lokal. Spanyol telah membatalkan kewajiban memakai masker di luar ruangan, sementara Yunani mulai mengizinkan turis dengan sertifikat vaksin Eropa untuk memasuki negara itu tanpa harus menunjukkan tes negatif COVID-19.

Jumat lalu, jumlah kematian di India akibat COVID-19 melampaui 500.000, tetapi pakar kesehatan menyebut angka itu tidak akurat karena banyak kematian tidak terhitung. Diperkirakan 3 juta orang telah meninggal karena COVID-19 di negara Asia Selatan tersebut hingga pertengahan 2021, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science yang mengandalkan tiga basis data berbeda.

Bentuk paling umum dari varian Omicron, BA.1, menyumbang 98,8 persen dari kasus berurutan yang dikirimkan ke basis data pelacakan virus publik GISAID pada 25 Januari. Namun, beberapa negara melaporkan peningkatan baru-baru ini dalam subvarian yang dikenal sebagai BA.2, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Sekitar 62 persen populasi dunia telah menerima sedikitnya satu dosis vaksin COVID, sementara hanya 11 persen penduduk di negara-negara berpenghasilan rendah yang telah menerima setidaknya satu dosis, menurut Our World in Data.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement