Kamis 10 Feb 2022 10:55 WIB

Badai Geomagnetik Hancurkan 40 Satelit Internet Starlink

Satelit Starlink akan hancur sebagai puing yang tidak berbahaya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Roket SpaceX Falcon 9 lepas landas dalam misi membawa satelit Starlink. ilustrasi
Foto: AP/Malcolm Denemark/Florida Today
Roket SpaceX Falcon 9 lepas landas dalam misi membawa satelit Starlink. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Perusahaan dirgantara SpaceX kehilangan hingga 40 satelit internet Starlink baru. Badai geomagnetik terjadi tepat sehari setelah peluncuran armada pekan lalu.

Roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan 49 satelit Starlink pada Kamis (3/2/2022) dari Pad 39A NASA di Kennedy Space Center di Florida. Sehari kemudian, badai geomagnetik di atas Bumi meningkatkan kepadatan atmosfer, meningkatkan hambatan pada satelit dan menghancurkan sebagian besar dari satelit.

Baca Juga

“Analisis awal menunjukkan peningkatan hambatan pada ketinggian rendah mencegah satelit meninggalkan mode aman untuk memulai manuver peningkatan orbit, dan hingga 40 satelit akan masuk kembali atau sudah memasuki kembali atmosfer bumi,” tulis SpaceX dalam pembaruan Selasa (8/2/2022), dilansir dari Space, Rabu (9/2/2022).

Badai geomagnetik terjadi ketika angin matahari yang intens di dekat Bumi memunculkan arus dan plasma yang bergeser di magnetosfer Bumi. Interaksi ini dapat menghangatkan atmosfer yang cukup tinggi di atas planet untuk memengaruhi satelit di orbit rendah seperti pesawat Starlink baru SpaceX.