REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Studi baru-baru ini di Amerika Serikat (AS) menunjukkan, tidur lebih lama di malam hari dapat membantu menurunkan berat badan. Studi dilakukan tanpa mengubah pola makan siang hari.
Uji klinis ini dilakukan pada 80 orang dewasa yang kelebihan berat badan berusia 21 hingga 40 dengan indeks massa tubuh antara 25 dan 29,9 selama dua pekan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa mereka yang biasanya tidur 6,5 jam setiap malam rata-rata kehilangan 270 kalori dari asupan harian, ketika mereka mendapat tambahan 1,2 jam tidur.
Para peneliti percaya, seseorang dapat kehilangan sekitar 12 kilogram berat badan jika mereka berhasil mempertahankan kebiasaan tidur lebih lama di malam hari selama tiga tahun. Ini juga dilakukan tanpa mengubah pola makan mereka di siang hari.
Studi ini tidak bermaksud untuk fokus pada penurunan berat badan. Akan tetapi para peneliti memperhatikan bahwa para peserta mulai kehilangan berat badan dalam waktu dua pekan setelah mengubah pola tidur mereka. Pola tidur yang membaik juga mendorong konsumsi 500 kalori lebih sedikit sehari di antara beberapa peserta.
"Jika kebiasaan tidur yang sehat dipertahankan dalam durasi yang lebih lama, ini akan mengarah pada penurunan berat badan yang penting secara klinis dari waktu ke waktu," kata kata Ahli dari pusat tidur Universitas Chicago, Dr Esra Tasali, dilansir dari laman the Daily Star pada Kamis (10/2).
"Banyak orang bekerja keras untuk menemukan cara mengurangi asupan kalori mereka untuk menurunkan berat badan. Hanya dengan tidur lebih banyak, Anda mungkin bisa menguranginya secara substansial," lanjut Tasali.
Sebagai bagian dari penelitian, para sukarelawan tidak diminta untuk membatasi diet mereka atau mengubah rutinitas olahraga. Semua relawan tidur di tempat tidur mereka sendiri dan memakai perangkat untuk melacak durasi tidur.
Sebelumnya, penelitian mengungkapkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan penambahan berat badan melalui peningkatan asupan makanan.
Studi terbaru yang diterbitkan di Jama Internal Medicine, menyarankan bahwa efeknya dapat dibalik jika orang tidur lebih lama. "Dalam penelitian kami, kami hanya memanipulasi tidur dan meminta peserta makan apa pun yang mereka inginkan, tanpa pencatatan makanan atau apa pun untuk melacak nutrisi mereka sendiri," lanjutnya.
Studi tersebut juga mengungkapkan, kebiasaan waktu tidur dapat berubah untuk meningkatkan siklusnya dengan satu sesi konseling tidur. "Kami hanya melatih setiap individu tentang tidur yang baik, dan memberikan saran yang disesuaikan tentang perubahan yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan durasi tidur mereka," kata Tasali.