REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada banyak persoalan yang bisa terjadi pada bayi yang baru lahir. Salah satunya, yakni serangan epilepsi yang bisa datang tanpa diduga-duga.
Esti Utami dalam buku The Happiest Mommy: Kenali Pertumbuhan Anak Usia 0 - 5 Tahun mengungkapkan, epilepsi sebagai kondisi lepasnya muatan listrik yang berlebihan dan mendadak. Kondisi ini mengakibatkan penerimaan serta pengiriman impuls dari otak ke bagian lain dalam tubuh menjadi terganggu.
Menurut Esti, terdapat sejumlah tanda epilepsi yang bisa diperhatikan orang tua pada bayi. Tanda-tanda tersebut antara lain kehilangan kesadaran dalam waktu tertentu dan kejang. Kemudian keluar busa liur, lidah menjulur dan gemetar.
Faktor keturunan dinilai sebagai salah satu penyebab epilepsi terjadi pada bayi. Selain itu, juga faktor kelainan menjelang dan sesudah persalinan dan cedera di kepala tumor otak. Lalu faktor kelainan pembuluh darah otak, nanah di otak atau pernah mengalami operasi otak.
Proses penyembuhan epilepsi terbagi dua hal, yakni pemberian obat-obatan dan terapi sosial. Penyandang harus rutin mengonsumsi obat agar bisa segera sembuh. Selain itu, juga disarankan untuk menghindari stres dan mengonsultasikan kepada dokter secara rutin.
Adapun cara untuk mengatasi serangan epilepsi pada bayi adalah sebagai berikut.
1. Jauhkan anak dari tempat yang berbahaya.
2. Segera miringkan kepala penyandang ke samping.
3. Beri sandaran yang empuk di kepalanya.
4. Jangan menahan kejangnya.
5. Jangan masukkan benda ke mulut dengan tujuan agar lidahnya tidak tergigit.
6. Saat serangan menghilang, biarkan anak tidur.
7. Saat sadar, dampingi penyandang dan bangkitkan rasa percaya dirinya.