Ahad 13 Feb 2022 07:23 WIB

Wabup Siak Ingin Badan Usaha Milik Kampung Menjadi Syariah 

Kajian ekonomi syariah dan edukasi masyarakat adalah salah satu proyek terdekatnya.

Wakil Bupati Siak Husni Merza dan Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin pada acara rapat kerja regional FoSSEI (SUMBAGTENG) ke-16 tahun 2022 di Gedung Tengku Maharatu Kecamatan Siak, Sabtu (12/2/2022).
Foto: Istimewa
Wakil Bupati Siak Husni Merza dan Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin pada acara rapat kerja regional FoSSEI (SUMBAGTENG) ke-16 tahun 2022 di Gedung Tengku Maharatu Kecamatan Siak, Sabtu (12/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Wakil Bupati Siak Husni Merza membuka secara resmi rapat kerja regional FoSSEI (SUMBAGTENG) ke-16 tahun 2022 di Gedung Tengku Maharatu Kecamatan Siak, Sabtu (12/2/2022). Acara itu sekaligus seminar nasional bertema 'Peran Generasi Millenial Dalam Menggunakan Digitalisasi Demi Pengoptimalan Ekonomi Syari’ah yang Inklusif'. 

Turut hadir mendampingi Wakil Bupati Siak, Ketua STAI Siak, Ketua Baznas Kabupaten Siak, Kepala Bank Riau Kepri, Kepala Bank Syariah Indonesia, Ketua MUI Kabupaten Siak dan Rektor Institut Agama Islam Tazkia. 

Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Siak, Iwan Agus Supriono, mengucapkan, terima kasih kepada semua pihak yang turut serta menyukseskan acara ini. "Alhamdulillah sudah dua periode ini kami menamatkan wisudawan dan wisudawati yang berbasis ekonomi syariah," ujarnya.

 

photo
Acara seminar nasional bertema Peran Generasi Millenial Dalam Menggunakan Digitalisasi Demi Pengoptimalan Ekonomi Syari’ah yang Inklusif, yang digelar dalam rapat kerja regional FoSSEI (SUMBAGTENG) ke-16 tahun 2022 di Gedung Tengku Maharatu Kecamatan Siak, Sabtu (12/2/2022). - (Istimewa)

 

Dia menjelaskan, mahasiswa diberikan kesempatan untuk menjadi bagian dari FoSSEI. Dan pihaknya, selaku ketua STAI, sangat mendukung kegiatan ini. 

Wakil Bupati Siak Husni Merza sangat tertarik dengan tema seminar yang dibuat panitia. "Mari kita dorong bagaimana bermitra dengan perbank yang syariah jika tidak kita yang mulai siapa lagi. Jika kita bicara tentang tema hari ini, saya sangat tertarik dengan temanya. Peran generasi millenial dalam menggunakan digitalisasi demi pengoptimalan ekonomi syariah yang inklusif," kata dia. 

Dikatakan Husni, kajian tentang ekonomi syariah dan edukasi kepada masyarakat adalah salah satu proyek terdekat. Dia ingin, bagaimana badan usaha milik desa yang ada di kabupaten Siak, bisa di syariahkan.

"Kemudian juga kajian tentang ekonomi syariah dan edukasi kepada masyarakat, salah satu proyek terdekat ini kita akan buat bagaimana badan usaha milik desa yang ada di kabupaten Siak ini sebanyak mungkin akan kita syariahkan dalam hal simpan pinjam dan jual beli yang jauh dari riba," ujarnya.

Sementara Rektor Institut Agama Islam Tazkia Murniati Mukhlisin menjelaskan, peranan mahasiswa milenial memang sangat diharapkan dalam pengoptimalan ekonomi syaraiah. Peran itu, pertama mendukung dan mengembangkan program ekonomi syariah yang berbasis digital. 

Kedua, mempelajari industri digital yang sudah berkembang saat ini. "Literasi tentang digital syariah masih sangat minim bahkan karenanya banyak yang terjerumus ke pinjol ilegal," kata Murniati dalam keterangannya yang disampaikan kepada Republika.co.id, Ahad (13/2/20/22). 

Ketiga, Murniati yang juga Ketua Dewan Pengawas Asosiasi FinTech Syariah Indonesia ini juga mengharapkan, para hadirin untuk ikut menjadi pelaku industri digital. Misalnya, berpartisipasi sebagai pedana aktif atau pelaku UMKM di FinTech Syariah. Dia juga ikut menjelaskan tentang metaverse, NFT, robotrading, investasi kripto, dan bagaimana rambu-rambu syariah harus dipastikan di dalam semua transaksinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement