REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Concorde dianggap sudah mati. Terlalu mahal, kotor dan bising. Tapi kelak mungkin akan ada pesawat supersonik jenis baru yang lebih ramah lingkungan, tenang serta efisien.
Di hangar pesawat di Denver, Colorado ini akan diproduksi pesawat penumpang canggih bagi masa depan. Itulah rencana para insinyur startup luar angkasa, Boom Supersonic. Mereka ingin membuat pesawat penumpang komersil yang supersonik, sejak berakhirnya masa Concorde sekitar 20 tahun lalu.
"Tujuan kami adalah membuka perjalanan di seluruh dunia agar lebih mudah, juga lebih cepat, lebih murah dan nyaman," kata Blake Scholl, CEO Boom Supersonic.
Produk pertama mereka untuk mencapai tujuan itu namanya Overture. Ini adalah sebuah pesawat terbang dengan 65 tempat duduk, yang bisa menyeberangi samudra dua kali lebih cepat.
Pesawat super cepat
Overture terbang dengan Mach 1,7. Artinya, 1,7 kali kecepatan suara. Itu lebih dari dua kali lipat kecepatan pesawat penumpang biasa.
Jadi jarak antara Los Angeles di pantai barat AS dan Sydney bisa ditempuh dalam 8 jam, dibanding sekarang, yaitu 14,5 jam. Penerbangan dari New York ke London bisa ditempuh hanya 3 jam. United Airlines, salah satu maskapai penerbangan besar di AS sudah memesan 15 pesawat terbang.
Kalau melihat penerbangan transatlantik saja, jelas permintaan penerbangan supersonik tinggi. Begitu pendapat Michael Leskinen, Wakil Presiden bidang pengembangan perusahaan dan hubungan investor.
"Kami berharap, konsumen 'premium business-class' akan jadi kelompok pertama yang tertarik pada produk ini, dan kami berharap nantinya akan bisa dapat keuntungan besar dari harga tiket 'business class'."
Ini produk yang akan disukai konsumen. Bagi United, ini langkah bagus, dan dengan teknologi masa kini, itu mungkin dilakukan.