REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung bisa menyerang laki-laki maupun perempuan. Sayangnya, masih banyak yang menganggap itu sebagai "penyakit pria" sehingga penanganan terhadap pasien perempuan terbilang kurang.
Direktur Pusat Kesehatan Kardiovaskular Perempuan di Pusat Medis Universitas Columbia, Jennifer Haythe, mengakui hal demikian masih dijumpai di komunitas perawatan kesehatan. Dia menganggap, perawatan pasien perempuan masih buruk.
"Kami cenderung mengabaikan gejala pada pasien perempuan karena mereka kerap mengalami serangan panik dan gangguan kecemasan," ujar Haythe, dikutip dari laman 7news, Selasa (15/2/2022).
Memprediksi serangan jantung sebelum benar-benar terjadi cukup sulit bagi masyarakat awam. Karena itu, pengetahuan tentang penyakit jantung dan bagaimana tanda peringatan serangan jantung patut diakses.
Apabila pasien mengalami gejala-gejala tersebut dan menyadarinya, dia bisa segera mencari penanganan dini atau konsultasi dengan dokter. Berikut lima tanda peringatan serangan jantung yang sebaiknya tidak diabaikan:
1. Nyeri dada
Nyeri dada merupakan tanda peringatan nomor satu bagi pasien laki-laki maupun perempuan. Gejala utama ini bisa berupa ketidaknyamanan di area dada, rasa sakit, tertekan, hingga sensasi terbakar.
Lebih dari 90 persen pasien serangan jantung, baik laki-laki maupun perempuan, melaporkan kondisi ini. Rasa sakitnya bisa beragam, antara lain nyeri tajam, tumpul, atau seolah ada gajah duduk di dada.
2. Pusing dan sakit kepala
Pria maupun perempuan bisa merasakan gejala ini, namun ada tambahan bagi pasien perempuan. Biasanya pasien perempuan mengalaminya dibarengi mual, muntah, juga nyeri di leher, rahang, tenggorokan, perut atau punggung.
Rasa sakit di sejumlah area tersebut terjadi karena otak mengacaukan sinyal rasa sakit dari jantung. Menurut American Heart Association, berkeringat dingin juga bisa menjadi tanda peringatan lain.
3. Perubahan stamina
Stamina yang berubah drastis termasuk salah satu tanda peringatan besar. Misalnya, seseorang semula dapat menaiki tangga dengan mudah, tetapi sekarang merasa terengah-engah atau bahkan harus berhenti sejenak karena tak kuat melanjutkan.
Haythe memperingatkan, kondisi tersebut perlu ditanggapi dengan sangat serius. Sebagai dokter, dia kerap menanyakan hal itu pada pasiennya. Jika jawabannya ya, mungkin sudah waktunya untuk evaluasi jantung.
4. Napas berat atau sesak
Napas berat dan sesak, terutama saat beristirahat, bisa menjadi gejala awal serangan jantung, gagal jantung, atau tanda aritmia. Untuk mengetahuinya, seseorang didesak untuk segera memeriksakan diri.
5. Sering lelah
Kerap merasa tidak enak badan dan kelelahan juga identik dengan serangan jantung, namun gejala ini dapat meningkat dan berkurang. Pada beberapa kasus, serangan jantung langsung menyusul beberapa jam kemudian.
Setelah mengetahui tanda-tanda yang patut diwaspadai, kunci lainnya adalah mengetahui faktor risiko. Obesitas, kurang aktif bergerak, tekanan darah tinggi, dan riwayat keluarga penyakit jantung merupakan beberapa di antaranya.
Menurut sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, beberapa hal lain bisa menandakan peningkatan risiko penyakit jantung. Pertama, pasien memiliki timbunan lemak kuning di sekitar kelopak mata.
Selanjutnya, ada pola kebotakan pada pria. Tanda lain yaitu lipatan daun telinga berbentuk diagonal atau kerutan di kulit daun telinga. Risikonya lebih tinggi jika pasien memiliki lebih dari satu karakteristik tersebut.