REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang ibu menyusui yang juga pelatih kebugaran, Ashmiry, mengklaim air susu ibu (ASI) yang diproduksinya berubah warna menjadi hijau ketika dia dan bayinya positif Covid-19. Kesaksian Ashmiry menjadi perbincangan warganet setelah diunggah oleh akun media sosial CEO Tiny Hearts Education Australia, Nikki Jurcutz.
"Ini mungkin terlihat agak menjijikkan, tetapi perubahan warna yang luar biasa ini adalah antibodi dalam susu ibu yang sedang melakukan tugasnya! Dan ia melakukannya dengan benar!" ucap Jurcutz, dilansir The Sun, Senin (14/2/2022).
View this post on Instagram
ASI sering disebut sebagai "emas cair" karena kemampuannya menyesuaikan nutrisi dengan kebutuhan bayi. Dalam unggahannya, Ashmiry membagikan foto dua kantong ASI-nya sebelum dan sesudah tertular virus corona tipe baru (SARS-CoV-2), penyebab Covid-19.
Kantong berisi cairan berwarna putih merupakan ASI perah sebelum putrinya dinyatakan positif Covid-19. Sementara itu, kantong dengan ASI berwarna hijau adalah produksi ASI Ashmiry setelah seluruh keluarganya dinyatakan tertular virus.
Sebetulnya, Ashmiry dan putrinya positif Covid-19 pada tahun lalu. Namun, ia kembali membagikan foto ASI-nya untuk menyemangati para ibu untuk menyusui.
Ashmiry tercengang melihat warna susunya berubah, tetapi dia tetap bersemangat untuk menyusui. Namun, dilansir Whas11, ternyata klaim soal perubahan warna ASI terkait dengan infeksi virus itu benar.
ASI berwarna hijau bukanlah indikasi yang jelas bahwa sang ibu mengidap Covid-19. Tidak ada data yang mendukung bahwa ASI hijau merupakan indikasi sang ibu menderita infeksi omicron.
Hanya saja, ASI memang memiliki nutrisi yang khusus dibuat untuk bayi. Ahli diet University of Louisville Hospital, Laura Serky, mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa perempuan yang terinfeksi virus corona akan mentransfer antibodi tersebut ke bayi mereka saat kehamilan atau menyusui.