REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tergabung dalam tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Diskusi Ilmiah (FDI) berhasil meraih medali emas pada kategori Social Science di ajang Asean Innovative Science Enviromental and Entrepreneur Fair (AISEEF). Kegiatan ini diselenggarakan Indonesian Young Scientist Assosiaation (IYSA) dan Universitas Diponegoro (Undip) pada awal Februari lalu secara luring.
Salah satu anggota kelompok, Siti Mariyatul Qibliyah menjelaskan, judul yang diangkat pada ajang ini, yakni "The Assistance of The PKK Group At Tanjungtani Village Through Utilizing Soybean Husk Waste Into Products." Inovasi ini lebih pada pemanfaatan limbah kulit ari kedelai menjadi abon siap dikonsumsi.
Tidak hanya itu, tim juga memberdayakan ibu-ibu PKK dalam mengembangkan dan meningkatkan ekonomi Desa Tanjungtani. Hal itu menjadi bagian dari upaya membentuk wirausaha baru dan menciptakan masyarakat mandiri. “Kami tidak hanya memasarkannya secara luring, tapi juga daring melalui marketplace dan beragam media sosial,” katanya, Selasa (15/2/2022)
Menariknya, kompetisi tersebut memiliki konsep yang mirip dengan pameran. Para peserta diminta mendirikan stand dan menampilkan hasil produknya. Kemudian para juri dan pengunjung bisa bertanya dan melihat-lihat.
Terkait penilaian, kata dia, ada beberapa poin yang harus dipenuhi. Beberapa di antaranya seperti kreativitas stand, judul yang menarik hingga sebarapa bagus produk yang dijual.
Perempuan yang disapa Riya ini mengungkapkan, cerita dan pengalaman lomba dari kakak tingkat sangat membantu mereka dalam mengumpulkan nilai melalui produk dan presentasi. Kekuatan mental juga dirasa menjadi kunci penting dalam memenangkan medali tersebut.
Riya tak menampik timnya sempat kesusahan membawa produk dan perlengkapan. Apalagi ketika di Semarang, tim sangat kesulitan untuk mendapatkan toko yang menjual alat-alat untuk properti. Meski begitu, tim tidak putus asa dan sukses menyelesaikan stand dengan sangat baik.
Mahasiswa Pendidikan Biologi UMM tersebut berharap produk ciptaan timnya bisa dikembangkan lebih lanjut. Tidak hanya dari segi variasi rasa, kemasan yang lebih menarik tapi juga strategi pemasarannya.
Saat ini, tim juga sedang mengembangkan produk serupa tapi bisa dikonsumsi oleh mereka yang alergi daging dan vegan. "Kami juga selalu bertekad untuk bisa kembali berprestasi di event-event lain,” jelasnya.
Riya tidak sendiri dalam meraih medali tersebut. Ia ditemani oleh rekan-rekannya yakni Eginuari Ilhani (Hukum), Olivia Margareta (Pendidikan Bahasa Inggris), Aggy Pramesti Wary (Pendidikan Biologi) dan Siti Rofiatul Sazjiyah (Sosiologi).