Kamis 17 Feb 2022 08:34 WIB

Lakukan Cara Ini Agar Skin Care tidak Mubazir

Biasakan membaca beragam ulasan sebelum memutuskan membeli produk .

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Hal yang perlu dilakukan agar skin care tidak mubazir. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com.
Hal yang perlu dilakukan agar skin care tidak mubazir. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan prinsip kecantikan yang sustainable semakin digalakkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya tak lain untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

Sociolla kembali mengajak jutaan penggunanya untuk terlibat secara aktif dalam inisiatif gerakan Waste Down Beauty Up (WDBU). Co-Founder & CMO Social Bella, Chrisanti Indiana, mengatakan gerakan WDBU merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mengadvokasi, mempromosikan, serta membantu pelanggan melakukan pembelian produk kecantikan secara bijak. Langkah ini diyakini perusahaan sebagai titik awal penerapan prinsip sustainability dalam industri kecantikan.

Baca Juga

“Sebagai perusahaan e-commerce besar pertama di Indonesia yang berkomitmen pada kebijakan zero bubble wrap, kami ingin upaya penerapan prinsip sustainability ini terus berlanjut dan dilakukan secara konsisten. Dengan semakin banyak pelanggan dan masyarakat yang ikut terlibat dan menyadari gerakan ini, makan semakin besar dampak positif yang dihasilkan,” kata Chrisanti dalam keterangannya, Kamis (15/2/2022).

Sejumlah tips sederhana yang bisa dilakukan oleh pencinta kecantikan dalam menerapkan prinsip kecantikan yang sustainable selama berkegiatan di rumah antara lain: 

1. Jadi smart shopper 

Dengan lebih banyak waktu di rumah, masyarakat akan banyak memanfaatkan layanan daring untuk memenuhi kebutuhan harian, termasuk produk kecantikan. Chrisanti menyarankan untuk mencoba menggunakan lebih banyak waktu untuk mengeksplorasi ulasan produk sebelum memutuskan membeli produk.

Melihat beragam ulasan bisa membantu memberikan gambaran lebih luas mengenai produk, kandungan, serta manfaat yang diberikan bagi tiap karakteristik kulit dan kebutuhan pelanggan. Menjadi smart shopper juga bisa dilakukan dengan memilih pembelian produk di platform terpercaya dengan garansi utama standarisasi BPOM serta mengakomodasi pembelian berbagai merek dalam satu kali pengiriman sehingga meminimalisasi sampah pengiriman.

2. Setop FOMO, beli produk sesuai kebutuhan 

Dewasa ini banyak sekali konsumen yang mudah terbuai dengan promo atau ulasan berbentuk iklan yang memuja-muja. Hindari perasaan Fear of Missing Out (FOMO) ketika membeli suatu produk. FOMO adalah perasaan khawatir bahwa seseorang tidak mengetahui atau melewatkan informasi, peristiwa, atau pengalaman yang biasanya sedang viral.

FOMO pada akhirnya berujung pada perilaku konsumerisme dan mendorong lebih banyak pembelian tanpa pemikiran panjang. Padahal ketika sudah membelinya, tak jarang produk itu hanya berakhir di tong sampah karena ternyata tidak cocok di kulit kamu. Jadi budayakan untuk menjadi smart shopper yang membeli produk sesuai kebutuhan. 

3. Pisahkan sampah produk kecantikan 

Mulai terapkan kebiasaan untuk memisahkan sampah produk kecantikan dari jenis sampah lainnya di rumah. Dengan memiliki kebiasaan memisahkan sampah produk kecantikan, secara langsung kita dapat mengetahui jumlah sampah yang dihasilkan dalam periode tertentu. Dengan demikian, hal ini dapat mendorong kesadaran diri untuk lebih bijak dalam melakukan belanja produk kecantikan ke depan. 

Meski terlihat mudah, namun ini tetap membutuhkan komitmen agar tiga langkah mudah ini menjadi hal rutin dan kebiasaan baik bagi pecinta kecantikan. Bagaimanapun, suatu perubahan besar selalu berawal dari hal kecil dan sederhana. 

Chrisanti mengatakan misi untuk menciptakan industri kecantikan yang sustainable tidak dapat dicapai tanpa dukungan dari jutaan pengguna. "Kami sangat terbuka terhadap peluang kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki kesamaan misi untuk membangun masa depan yang lebih baik dengan prinsip keberlanjutan,” ujarnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement