Kamis 17 Feb 2022 16:40 WIB

BRIN Uji Klinis Suplemen Herbal untuk Pasien Covid-19

BRIN akan melakukan uji klinis penggunaan suplemen herbal berbahan jahe merah

Pekerja menunjukan jahe merah kering sebagai bahan minuman tradisional, (ilustrasi). BRIN akan melakukan uji klinis penggunaan suplemen herbal berbahan jahe merah.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Pekerja menunjukan jahe merah kering sebagai bahan minuman tradisional, (ilustrasi). BRIN akan melakukan uji klinis penggunaan suplemen herbal berbahan jahe merah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggandeng PT Bintang Toedjoe untuk menguji klinis produk suplemen herbal berbahan jahe merah bagi pasien Covid-19.

"Persiapan dan proses kerja sama uji klinis dengan Bintang Toedjoe sudah dimulai sejak akhir 2020 di tengah pandemi," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko sebagaimana dikutip dalam siaran pers BRIN di Jakarta, Kamis (17/2/2022).

Baca Juga

BRIN akan melakukan uji klinis penggunaan suplemen herbal berbahan jahe merah mulai 18 Februari 2022 pada pasien Covid-19 dengan gejala ringan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta. Uji klinis dilakukan guna menguji khasiat dan keamanan suplemen herbal untuk terapi adjuvan pada pengobatan standar pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang menjalani rawat inap.

Pelaksana tugas Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Mego Pinandito mengatakan bahwa uji klinis akan dilakukan secara acak, terkontrol, tersamar ganda. "Uji klinis ini adalah yang pertama dari program uji klinis BRIN yang secara menyeluruh tahun pertamanya dilaksanakan pada tahun ini," tutur Mego.

Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe Fanny Kurniati berharap suplemen herbalberbahan jahe merah dapat digunakan untuk membantu penanganan pasien Covid-19 setelah uji klinis dilakukan. Jahe merah atau Zingiber officinale var Rubrum memiliki kandungan minyak atsiri lebih tinggi dari jenis jahe yang lain dan sering digunakan sebagai bahan jamu.

Beberapa penelitian menunjukkan jahe merah dapat membantu meredakan demam serta radang dan serangan bakteri. Produk suplemen berbahan jahe merah diharapkan mendatangkan dampak positif pada kesembuhan pasien Covid-19.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement