REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- TK Bosowa Bina Insani Bogor melaksanakan kegiatan Puncak Tema Alat Komunikasi , Kamis (17/2). Kegiatan itu diikuti oleh 37 siswa Kelompok B. Ini sebagai kegiatan penutup untuk pembelajaran tema Alat Komunikasi yang telah berjalan selama tiga pekan.
Acara diawali dengan berdoa dan sapa pagi yang dipimpin oleh Ibu Iyan. Dilanjutkan dengan pembacaan QS Al Alaq 1-19 oleh ananda Adilla dari kelompok B3. Kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Bosowa.
“Kita semua harus mensyukuri perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan perkembangan teknologi kita dapat menikmati segala kemudahan, salah satunya alat komunikasi,” kata Yuli Oktania Spd, penanggung jawab kegiatan Puncak Tema Komunikasi, dalamkata sambutannya. Ia mewakili Kepala TK Bosowa Bina Insani Femi Balti yang berhalangan hadir karena ada kegiatan yang lain di Dinas Pendidikan Kota Bogor.
Yuli menambahkan, sekarang anak-anak dapat melakukan komunikasi dan mendapatkan informasi dengan lebih mudah dan cepat, serta banyak lagi manfaat lainnya dari perkembangan teknologi. “Namun demikian kita harus juga waspada akan bahayanya,” ujarnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Dalam sambutannya Yuli kembali mengingatkan anak-anak tentang penggunaan HP maupun laptop dan aturan menonton TV.
Yuli mengemukakan, kegiatan Puncak Tema Alat Komunikasi diselenggarakan dengan tujuan, untuk mengenalkan pada anak ragam teknologi informasi dan komunikasi yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Hal itu dilaksanakan melalui kegiatan proyek pembuatan alat komunikasi, kemudian anak melakukan presentasi tentang hasil karyanya.
“Hal ini akan menggali banyak sekali perkembangan anak. Mulai dari melatih menghasilkan barang ciptaan sendiri (kreatif dan inovatif), membangun rasa percaya diri dan bangga akan hasil karyanya,” paparnya.
Ia menambahkan, melalui kegiatan presentasi yang dilaksanakan melalui media Zoom, anak akan belajar cara berkomunikasi yang baik, mengetahui adab berbicara, melatih keterampilan bahasa verbal, berani bertanya dan menyampaikan pendapat.
Juga, kata dia, mengasah kemampuan bahasa reseptif anak, di mana anak dilatih untuk berbicara bergantian, belajar mendengarkan ketika orang lain berbicara dan banyak hal positif lainnya yang dapat kita gali dari kegiatan ini.
“Alhamdulillah, selama kegiatan berjalan, anak-anak sangat antusias dan tidak sabar ingin menunjukkan hasil karyanya masing masing,” tuturnya.
Kegiatan ditutup di break out room kelas masing masing dengan berdoa pulang dan sesi foto bersama.