Jumat 18 Feb 2022 14:40 WIB

Subvarian BA.2 Lebih Menular, Mungkinkah Kasus Reinfeksi Kembali Terjadi?

Subvarian BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi versi omicron BA.2 lebih menular.
Foto: www.pixabay.com
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi versi omicron BA.2 lebih menular.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi versi omicron BA.2 lebih menular. Meskipun belum jelas apakah subvarian dapat menginfeksi kembali orang yang terkena versi sebelumnya dari strain omicron.

Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan badan kesehatan global melacak empat versi omicron yang berbeda. Van Kerkhove mengatakan subvarian BA.2, yang lebih menular daripada versi BA.1 yang dominan saat ini, kemungkinan akan menjadi lebih umum.

Baca Juga

“BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1 sehingga kami berharap untuk melihat BA.2 meningkat dalam deteksi di seluruh dunia,” kata Van Kerkhove seperti dilansir dari laman CNBC, Jumat (18/2/2022).

WHO sedang memantau BA.2 untuk melihat apakah subvarian menyebabkan peningkatan infeksi baru di negara-negara yang mengalami peningkatan pesat. "Kemudian penurunan tajam dalam kasus omicron," ujar Van.

Van Kerkhove menekankan tidak ada indikasi perbedaan tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh salah satu subvarian. Meskipun dia mencatat penelitian sedang berlangsung. Omicron umumnya tidak membuat orang sakit seperti varian alfa dan delta, meskipun menyebar lebih cepat.

Para peneliti di Denmark telah menemukan bahwa BA.2 adalah sekitar 1,5 kali lebih menular daripada BA.1 dan lebih mahir menginfeksi orang yang divaksinasi dan bahkan dikuatkan. Namun, orang yang divaksinasi lengkap lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkannya daripada yang tidak divaksinasi.

Van Kerkhove mengatakan suntikan tetap sangat efektif untuk mencegah penyakit parah dan kematian, meskipun tidak mencegah semua infeksi. Dia meminta orang-orang untuk divaksinasi dan memakai masker di dalam ruangan.

Manajer insiden Covid WHO, Dr Abdi Mahamud, mengatakan tidak jelas apakah BA.2 dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya memiliki BA.1. Itu bisa berdampak signifikan pada seberapa banyak virus dapat menyebar.

Sebuah penelitian di Inggris menemukan dua pertiga orang yang tertular omicron mengatakan bahwa mereka pernah mengidap Covid 19. Sebagian besar negara bagian di AS telah mengkonfirmasi keberadaan BA.2, meskipun beredar pada tingkat rendah dengan total 460 kasus yang dikonfirmasi sejauh ini, menurut basis data internasional yang melacak varian Covid. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement