REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah perjalanan karier, pasti banyak proses dan rintangan yang kadang membuat jalur karier jauh dari bayangan. Hal ini dialami oleh Alex Prawira atau yang lebih dikenal dengan nama Entruv, mantan pro player sekaligus pelatih yang kini jadi gaming content creator. Sepanjang perjalanan kariernya, banyak kisah menarik sekaligus inspiratif.
Dalam bincang santai bersama tim Jalan Tikus, Entruv menceritakan pengalamannya di industri gim. Baginya, proses jatuh-bangun yang dialaminya ternyata berkesan dan menjadi bagian perjalanan hidup yang sebanding dengan hasil yang dicapainya sekarang.
Entruv adalah content creator yang dikenal ahli dalam gim PUBG Mobile. Padahal, Entruv mengawali kariernya sebagai pro player DOTA 2 di Amerika Utara sejak 2014.
Di Amerika, Entruv menjadi pemain Top 20 Global dan Top 1 Indonesia. Berkat prestasinya, ia pernah direkrut oleh India sebagai pelatih internasional. Hal itu menjadikannya sebagai orang Indonesia pertama yang bisa menjadi international coach.
Pada 2016 dan 2017, pria kelahiran 1993 ini mulai main PUBG PC sampai 2018, lalu pindah ke platform PUBG Mobile sampai sekarang. Di tengah-tengah perjalanan tersebut, Entruv sempat jadi pelatih kurang lebih satu tahun di PUBG Mobile dan Free Fire.
"Awalnya pertama di kontak untuk jadi pelatih Free Fire, terus waktu baru mau masuk ternyata juga ada PUBG Mobile. Karena itu, kenapa enggak aku pegang aja sekalian?" katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Sabtu (19/2/2022).
Nomine Coach Esport Terfavorit di Indonesia Esports Awards 2020 ini dikenal jago memainkan berbagai genre gim, mulai dari MOBA hingga FPS. Keahliannya tersebut berhasil mengantarkan kedua timnya ke panggung juara.
"Dari segi prestasi, jadi satu-satunya pelatih di Indonesia yang bisa bikin dua tim di divisi yang berbeda dan berhasil jadi juara di saat yang bersamaan. Pas zaman PUBG Mobile dan Free Fire, kami bisa juara berbarengan, di mana siangnya turnamen dan malamnya ada turnamen juga," kata Entruv.
Entruv menyadari bahwa keahliannya berpotensi lebih dari pemain profesional. Hal tersebut disadarinya setelah merasa kecewa atas penampilannya di London. "Karena itu aku melihat potensi hidup aku bukan di situ (pro player). Apalagi setelah yang di London, kita sempet mainnya jelek banget dan pulang dari situ aku sadar bahwa Tuhan ingin aku ke arah yang lebih baik lagi," katanya.
Bagi Entruv, menjadi pro player itu mungkin hanya mengandalkan mekanik atau skillmikronya saja. Sedangkan skill makro, manajerial, dan leadership terasa kurang terasah jika hanya menjadi seorang pemain.
"Turn back point-nya adalah pas aku jadi pelatih, jadi content creator dan streamer di Facebook Gaming. Ternyata orang suka dan aku sadar bahwa Tuhan punya rencana lain buat aku," katanya.
Menariknya, ia bahkan ingin melebarkan sayapnya ke bidang bisnis. "Ke depan aku melihat diriku 10 tahun dari sekarang mungkin masih streaming dan jadi content creator, tapi fokus ke arah investing dan bikin bisnis," ujarnya bersemangat.
Berawal dari berinteraksi dengan audiens saat live streaming, Entruv jadi suka melakukan hal tersebut. "Sebenernya udah jadi streamer dari tahun 2016, dari waktu masih di AS. Aku main game itu suka sendirian, karena itu jarang collab. Akan tetapi, pas live streaming ada yang mau nonton jadi aku ngobrolnya sama mereka, makanya aku ngerasa streaming itu passion aku," kata pria berusia 28 tahun tersebut.
"Pasti ada capeknya dan ada juga senangnya, tapi lebih banyak senangnya. Apalagi orang di Facebook itu unik-unik dan ngerasa banyak tantangan baru tiap harinya. Nah, di Facebook kita juga ga cuma dapat dari segi penghasilan doang, tapi mereka juga menyediakan wadah untuk tanding secara kompetitif dan sportif. Bersyukur banget sama pihak Facebook Gaming dan MainGames karena mereka bener-bener care sama creator-nya," lanjutnya.
Sebagai informasi, baru-baru ini Entruv bersama timnya, Gesek Gesek yang juga berisikan para gaming creator Facebook, menjadi juara di MainGames Creator Battle Tournament.
Creator Battle Tournament adalah salah satu program MainGames Indonesia selaku creator service provider dan partner resmi dari Facebook Gaming, untuk membantu kreator khususnya para kreator Facebook Gaming dalam menghadirkan konten-konten yang lebih menarik.
Turnamen ini melibatkan para gaming creator ternama tanah air, total 27 tim atau sebanyak lebih dari 122 gaming creator dengan total hadiah lebih dari Rp 450 juta.
Ia pun membagikan tips cara Entruv membagi waktu antara live streaming dan aktivitas lain. Entruv mengatakan bahwa caranya adalah dengan menentukan prioritas.
"Pertama aku selalu nge-list prioritas, kedua mana yang menggunakan energi yang paling banyak, jadi yang paling capek aku taruh di depan dulu. Contohnya aja kayak live streaming, mungkin karena aku introvert jadi live streaming 3-4 jam itu capek banget," katanya.