REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi saat kita tidur berpengaruh besar terhadap kesehatan tubuh salah satunya kesehatan otak. Kini, sebuah studi menunjukkan bahwa tidur dengan posisi menyamping bermanfaat untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Studi yang diterbitkan dalam The Journal of Neuroscience tersebut meneliti bagaimana posisi tidur dapat mempengaruhi jalur glymphatic otak. Ini merupakan sistem yang bekerja untuk membersihkan limbah bahan kimia dari otak yang mirip dengan sistem limfatik tubuh dalam membersihkan limbah.
Untuk menguji teori mereka, tim menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) untuk memindai otak tikus yang tidur dalam posisi menyamping, posisi tengkurap menghadap ke bawah, atau posisi terlentang menghadap ke atas. Hasilnya ditemukan bahwa tidur dengan posisi menyamping memungkinkan sistem bekerja lebih efisien dalam membersihkan kotoran daripada tidur dalam posisi tengkurap atau terlentang.
Hasil studi juga menjelaskan bagaimana otak menggunakan waktu tidur untuk membersihkan limbah yang berpotensi berbahaya, termasuk protein yang bisa menyebabkan kondisi neurologis. Artinya, tidur dengan posisi menyamping bisa memberikan banyak manfaat termasuk mengurangi risiko penyakit neurologi seperti Parkinson atau Alzheimer.
"Tidur menyamping telah ditemukan sebagai posisi yang paling bermanfaat bagi otak. Posisi ini membantu otak untuk membersihkan limbah interstisial lebih cepat daripada posisi lain,” kata Ahli kesehatan tidur, Narwan Amini seperti dilansir dari Best Life, Senin (21/2/2022).
Namun demikian, pengujian lebih lanjut pada manusia diperlukan untuk lebih memahami secara lebih baik bagaimana tidur memengaruhi sistem glymphatic. Lebih lanjut, para ahli mengatakan bahwa jenis bantal yang tepat sangat berpengaruh pada kenyamanan tidur. Penulis The Sleep Doctor’s Diet Plan, Michael Breus, menjelaskan bahwa bantal sangat berdampak besar pada kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
"Tujuan utama bantal adalah untuk menyelaraskan tulang belakang leher sehingga tidak ada fleksi atau ketegangan di leher saat tidur,” kata Breus.
Breus memperingatkan bahwa bantal yang terlalu tebal atau tipis dapat membuat tubuh tidak sejajar saat tidur. Untuk memeriksa apakah semuanya beres, dia menyarankan agar pasangan atau keluarga memeriksa posisi saat berbaring apakah semuanya lurus.
"Pilih bantal yang cukup tebal untuk mengisi ruang antara telinga dan bahu Anda. Cobalah bantal scoop atau bentuk S atau guling leher,” saran Breus.