Selasa 22 Feb 2022 05:00 WIB

Olahraga Pagi Hari Kurangi Jumlah Jam Tidur Malam?

Olahraga di pagi hari disebut mengurangi sedikit waktu jam tidur di malam hari.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Olahraga di pagi hari disebut mengurangi sedikit waktu jam tidur di malam hari.
Foto: Pixnio
Olahraga di pagi hari disebut mengurangi sedikit waktu jam tidur di malam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Anda ingin olahraga menjadi kebiasaan, menjadwalkannya akan lebih mudah. Anda mungkin sudah memiliki preferensi untuk waktu, tapi penelitian baru menemukan olahraga pagi hari dapat berdampak negatif pada tidur Anda.

Menurut penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients, bangun pagi dan memulai hari dengan beberapa aktivitas fisik mungkin membuat tidur lebih sedikit di malam hari. Menariknya, tim tidak secara khusus melihat dampak olahraga pagi terhadap tidur. Sebaliknya, mereka ingin mengeksplorasi efek olahraga di pagi atau sore hari terhadap tingkat energi secara keseluruhan, termasuk seberapa banyak membakar kalori.

Baca Juga

Namun, mereka menemukan bahwa kedua kelompok olahraga kehilangan jumlah berat yang sama dan makan jumlah kalori yang hampir sama. Perbedaannya sangat kecil sehingga tim hanya memperhatikan pengurangan 21 kalori pada kelompok sore.

Saat menganalisis data yang dikumpulkan selama studi 15 pekan, penulis menemukan bahwa peserta dalam kelompok olahraga pagi memiliki jam tidur 10 menit lebih sedikit daripada sebelumnya. Hal ini kontras dengan olahraga malam yang mendapat tambahan waktu tidur 30 menit setiap hari.

"Para peneliti mencatat bahwa ini karena mereka yang berada di kelompok pagi, tampak tidur lebih awal di malam hari, tapi juga bangun lebih awal untuk berolahraga," tulis peneliti dalam studi, dilansir dari huffpost, Senin (21/2/2022).

Sementara itu, mereka yang berlatih di sore hari tampaknya tidur lebih awal di malam hari dan bangun lebih lambat selama intervensi latihan. Meskipun temuan ini tampaknya berdampak kecil pada hasil di sini, tidur memainkan peran penting dalam pemulihan pasca-latihan.

Uji coba ini hanya berlangsung 15 pekan, tetapi perubahan jangka panjang pada tidur dapat memiliki efek yang substansial. Misalnya, beberapa penelitian menemukan bahwa tidur malam yang nyenyak mengurangi risiko stres jantung selama berolahraga. Hasil studi terbaru ini menunjukkan bahwa berolahraga di malam hari memberi peluang terbaik untuk pemulihan yang efektif dan kinerja yang lebih baik di sesi latihan berikutnya.

Namun, meskipun dapat mengoptimalkan aktivitas menggunakan temuan ini, melakukan olahraga lebih baik daripada tidak sama sekali. Jika hanya punya waktu di pagi hari, ada baiknya tetap berpegang pada jadwal tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement