REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alergi makanan adalah suatu kondisi ketika mengonsumsi makanan tertentu dapat memicu respons kekebalan yang tak biasa. Ini disebabkan oleh antibodi imunoglobulin E (IgE) di mana sistem kekebalan tubuh mendeteksi protein dalam makanan sebagai ancaman.
Meskipun alergi makanan cukup umum, kondisi ini juga dapat mengancam jiwa. Risiko itu muncul ketika melibatkan gangguan pernapasan dan/atau kardiovaskular.
Meskipun makanan apa pun dapat menyebabkan alergi, ada beberapa makanan yang umum yang bisa memicunya. Alergi pada orang dewasa biasanya terkait kerang dan kacang, sementara pada anak-anak lebih banyak ditimbulkan oleh susu, telur, ikan, dan kacang-kacangan lainnya.
"Alergi makanan sebagian besar berkembang selama masa kanak-kanak di bawah usia tiga tahun, tetapi dapat berkembang pada usia berapa pun," kata kepala ahli gizi klinis di Fortis Memorial Institute, Deepti Khatuja.
Menurut Khatuja, alergi makanan yang berkembang selama masa dewasa akan bertahan hingga dewasa. Kemungkinan, itu akan menjadi alergi seumur hidup
Khatuja menjelaskan, gejala alergi makanan secara umum dapat berupa sensasi gatal di dalam mulut, tenggorokan, atau telinga. Ruam merah gatal yang menonjol, pembengkakan pada wajah, sekitar mata, bibir, lidah dan langit-langit mulut (angioedema), serta muntah juga dapat menjadi pertanda alergi.
Selain alergi, ada juga yang disebut intoleransi makanan. Ini diartikan sebagai kondisi saat tubuh sulit mencerna zat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Intoleransi makanan menyebabkan gejala seperti kembung dan sakit perut yang biasanya terjadi beberapa jam setelah makan. Namun, itu tidak termasuk sistem kekebalan tubuh.
Lalu, apakah mungkin untuk terbebas dari alergi makanan? Sangat mungkin, namun tergantung pada alergi yang diderita.
Alergi telur, susu sapi, gandum, dan kedelai, contohnya, bisa diatasi. Hanya saja, alergi terhadap kacang tanah, ikan, dan kerang cenderung bertahan.
Spesialis telinga hidung tenggorok di Max Super Specialty Hospital, dr Suven Kalra, menjelaskan bagaimana proses alergi bisa diatasi. Saluran pencernaan bayi menyerap kekebalan yang meningkatkan imunoglobulin dari air susu ibu (ASI) melalui proses yang disebut pinositosis atau minum sel. Dengan proses ini, bayi mendapatkan antibodi siap pakai yang diproduksi di tubuh ibu untuk melawan infeksi.