REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah membuat tas dari tulang belakang seorang anak, perancang busana dan influencer Arnold Putra kembali menarik perhatian karena kontroversi terkait ketertarikannya pada bagian tubuh manusia untuk dijadikan bahan fashion. Dia diduga terlibat dalam sindikat perdagangan organ manusia di Brasil.
Tangan manusia dan tiga bungkus plasenta diduga telah dikirim dari salah satu universitas di Brasil kepada Arnold. Kepolisian Federal Brasil mengidentifikasinya sebagai perancang busana asal Indonesia yang tinggal di Singapura.
Dulu, Arnold pernah mengklaim tulang-tulang yang digunakannya untuk merancang tas "didapat secara etis", yakni dari surplus stok medis di Kanada. Di Instagram, dia pernah menanggapi kritik menyoal tas buatannya.
"Ini adalah bagian dari proses pembelajaran kreatif yang harus melibatkan oposisi, jika tidak, itu hanya akan menjadi bentuk validasi berulang," kata Arnold, seperti dilansir Newsweek, Kamis (24/2/2022).