REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendengarkan musik yang menenangkan dan mandi air hangat sebelum tidur atau memakai bantal tertentu telah diyakini bisa membantu tidur lebih cepat dan nyenyak. Ahli tidur dari Sleep School justru berpendapat sebaliknya.
Menurut para ahli, berbagai rutinitas yang dilakukan sebelum tidur bisa memicu respons kecemasan. Ujungnya, bergantung pada ritual itu malah bisa membuat Anda lebih sulit tidur atau sukar tidur nyenyak.
"Otak menjadi terkondisi untuk siaga melawan kondisi sulit tidur, sehingga sebagai persiapan otak akan mengaktifkan respons melawan atau lari," kata ahli dalam jurnal online mereka, seperti dilansir The Sun, Kamis (24/2/2022).
Para ahli kemudian mengumpamakan dalam dua kondisi, yakni sedang santai dan tidak. Ketika sedang santai, rutinitas seperti memutar playlist yang mellow, menyeduh secangkir teh panas, dan mematikan semua lampu kecuali lampu tidur bisa dilakukan dengan nyaman.
Hanya saja, jika akan menghadapi acara besar keesokan harinya atau kondisi begadang, memulai rutinitas sebelum tidur dapat memicu kecemasan. Regimen waktu tidur yang ketat juga akan menambah lapisan stres jika Anda berpikir perlu menyelesaikan rutinitas sebelum tidur.
"Semakin Anda khawatir tentang sulit tidur, semakin sedikit waktu tidurnya. Dan semakin sedikit kamu tidur, semakin kamu khawatir," jelas ahli Sleep School.