REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejala Covid-19 umumnya akan membaik seiring dengan proses penyembuhan. Namun, pada sebagian orang, gejala Covid-19 bisa terus berlanjut meski sudah dinyatakan sembuh. Salah satu gejala tersebut adalah batuk.
Batuk pada dasarnya merupakan salah satu gejala Covid-19 yang paling sering terjadi. Pada Covid-19, gejala batuk yang muncul umumnya adalah batuk kering.
Studi yang dilakukan pada Mei 2021 menunjukkan bahwa batuk terkait Covid-19 cenderung muncul pada hari pertama infeksi. Gejala ini biasanya bertahan hingga 19 hari setelah infeksi.
Pada sekitar lima persen orang, gejala batuk bisa bertahan selama lebih dari empat pekan. Batuk yang terjadi secara berkepanjangan setelah infeksi Covid-19 bisa jadi mengindikasikan long Covid.
"Seharusnya membaik dengan sendirinya," ujar Suneet Singh MD dari CareHive Health, seperti dilansir Men's Health, beberapa waktu lalu.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala batuk berkepanjangan setelah sembuh dari Covid-19. Salah satunya adalah dengan menggunakan obat batuk yang dijual bebas atau over the counter seperti obat penekan batuk dan pelega tenggorokan.
Beberapa herbal juga bisa membantu meringankan gejala. Salah satu contohnya teh yang disajikan hangat.
Gejala Covid-19 yang berkepanjangan sebaiknya diperiksakan ke dokter bila terasa berat hingga membatasi kualitas hidup. Bila tak bisa berkonsultasi secara langsung, dr Singh mengatakan, layanan telemedisin bisa dimanfaatkan untuk melakukan konsultasi daring.
Dari konsultasi ini, dokter bisa menentukan apakah pasien membutuhkan obat resep dokter untuk meredakan batuk berkepanjangan. Selain itu, dokter juga bisa menilai apakah pasien membutuhkan X-ray dada demi menegakkan diagnosis yang lebih pasti.
Pada masa pandemi vaksinasi dapat menjadi salah satu upaya yang efektif dalam menekan risiko terjadinya gejala Covid-19 yang berkepanjangan. Vaksinasi juga berperan dalam menekan risiko perawatan di rumah sakit.