Senin 28 Feb 2022 00:30 WIB

IDAI: Anak dengan Komorbid Harus Dilindungi dari Covid-19

Covid-19 bisa membahayakan anak dengan komorbid.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nora Azizah
Covid-19 bisa membahayakan anak dengan komorbid.
Foto: www.pixabay.com
Covid-19 bisa membahayakan anak dengan komorbid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta anak-anak yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) harus dilindungi dari penularan Covid-19. Sebab, Covid-19 bisa membuat kondisi anak yang memiliki komorbid semakin memburuk, bahkan meninggal dunia.

"Anak-anak dengan komorbid harus dilindungi dari Covid-19. Apalagi anak-anak yang memiliki komorbid dan belum divaksin," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso saat berbicara di konferensi virtual 'Pandemic Talks bertema Jangan Sepelekan Omicron, Lindungi Anak Indonesia!', Sabtu (26/2/2022) malam.

Baca Juga

Dia melanjutkan, anak yang memiliki komorbid kemudian terinfeksi Covid-19 membuat kondisinya tambah berat. Bahkan, dia melanjutkan, semakin banyak komorbid yang dimiliki anak kemudian saat terpapar virus ini bisa semakin berisiko mengakibatkan meninggal dunia. Padahal, dia melanjutkan, anak-anak juga tidak meminta punya komorbid seperti penyakit jantung bawaan atau leukimia.

"Itu given. Jadi, lingkungan yang harus melindungi dia dengan sebaik mungkin," katanya.

Meski ia mengakui ada juga komorbid yang 'dibuat' seperti obesitas. Misalnya akibat pembelajaran jarak jauh, anak terus ngemil sehingga menjadi obesitas. Akibatnya anak yang kegemukan ini bisa disebut miliki komorbid dan jadi berisiko tinggi ketika terpapar Covid-19.

"Sehingga, kita harus melindungi dengan ekstra anak-anak dengan komorbid. Caranya dengan memastikan lingkungannya aman orang-orang di sekitar anak sudah divaksin, karena anak ini belum bisa divaksin meski usianya cukup," ujarnya.

Sebab, dia melanjutkan, ini terkait kontraindikasi vaksin. Artinya orang yang divaksin harus dalam kondisi sehat. Sehingga, ia meminta perlindungannya lewat lingkungan yang aman supaya anak tidak terpapar Covid-19.

Di kesempatan yang sama, Executive Director International Pediatric Association Aman Bhakti Pulungan menambahkan, anak yang memiliki komorbid seperti diabetes mellitus (DM) tipe 1 dan tipe 2, obesitas, kelainan tulang bawaan, sindrom adalah kelompok yang rentan. 

"Kalau pasien saya anak-anak yang punya komorbid ini kemudian terinfeksi Covid-19 maka risikonya menjadi tinggi," katanya.

Bahkan, dia menjelaskan, anak yang kegemukan juga disebut memiliki komorbid dan mengalami prediabetes. Kemudian anak kegemukan yang mengalami prediabetes saat terinfeksi Covid-19 bisa meningkat menjadi DM. 

"Ini belum ditambah dengan risiko lainnya yaitu long Covid-19," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement