REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin pernah menghadapi situasi ingin buang air kecil tetapi harus menundanya selama beberapa waktu. Apakah hal tersebut akan menyebabkan masalah pada kandung kemih?
Ada ketakutan bahwa kandung kemih bakal sobek jika menahan buang air kecil terlalu lama. Para ahli dari Harvard Health menjelaskan bahwa kandung kemih adalah organ yang sangat kuat sehingga tidak mungkin sobek hanya karena kebiasaan itu.
Sebaliknya, kemungkinan besar seseorang akan menjadi semakin tidak nyaman sampai akhirnya menyerah dan buang air kecil. Pecahnya kandung kemih bukanlah kekhawatiran lantaran merupakan kejadian langka.
Editor eksekutif Harvard Men's Health Watch, Matthew Solan, menjelaskan beberapa kondisi yang bisa memicu pecahnya kandung kemih. Hal itu lebih mungkin terjadi dalam keadaan yang tidak berkaitan dengan kamar mandi.
"Trauma besar seperti patah tulang panggul, komplikasi pembedahan, tumor kandung kemih yang melemahkan sebagian dinding otot kandung kemih, dan kerusakan kandung kemih akibat radiasi," ujar Solan.
Akan tetapi, bukan berarti seseorang boleh terus menahan kencing. Menurut Harvard Health, terus-menerus melakukan itu dapat menyebabkan bakteri berkembang biak dan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, terutama jika seseorang belum pernah mengidapnya.
Seiring waktu, menahan buang air kecil terus-menerus hingga detik terakhir dapat menyebabkan kandung kemih meregang. Kondisi tersebut membuatnya sulit untuk berkontraksi dan mengeluarkan urine.
Dampak lainnya ialah meningkatkan pembentukan batu ginjal pada orang yang rentan. Bisa juga membuat seseorang mengidap inkontinensia urine, yakni pengeluaran urine tanpa disadari karena dinding kandung kemih yang melemah.