Rabu 02 Mar 2022 12:53 WIB

Konsumsi Vitamin C, D, dan Zinc tidak Kurangi Risiko Meninggal Akibat Covid-19

Asupan vitamin tidak mengurangi risiko pasien meninggal akibat Covid-19.

Konsumsi zinc, vitamin D, atau vitamin C tidak menurunkan risiko kematian akibat Covid-19.
Foto: www.freepik.com.
Konsumsi zinc, vitamin D, atau vitamin C tidak menurunkan risiko kematian akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vitamin memang merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Akan tetapi, penelitian baru menunjukkan zat gizi mikro ini mungkin tidak memainkan peran besar dalam melindungi orang dari risiko meninggal karena Covid-19.

Para ahli kesehatan pun mengingatkan bahwa mengandalkan vitamin untuk perlindungan dari Covid-19 dapat berbahaya. Dalam sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition, para peneliti dari University of Toledo memeriksa data dari 26 studi berbeda yang berfokus pada peran vitamin khususnya, vitamin C, vitamin D, dan zinc dalam mengobati Covid-19.

Baca Juga

Pada akhirnya, mereka menemukan vitamin tidak mengurangi kemungkinan pasien meninggal akibat penyakit tersebut. Residen penyakit dalam di The University of Toledo College of Medicine and Life Sciences, Azizullah Beran MD, seperti dikutip dari Health, Rabu (2/3/2022), mengatakan, banyak orang memiliki kesalahpahaman soal manfaat vitamin.

Beran menyebut, orang meyakini konsumsi zinc, vitamin D, atau vitamin C dapat membantu hasil klinis yang lebih baik ketika kena Covid-19. Menurut dia, pendapat ini belum terbukti benar.

Tetapi, tidak berarti vitamin itu buruk atau tidak perlu. Hanya saja, kecuali jika diindikasikan oleh dokter karena kekurangan, zat gizi mikro ini tidak akan membantu dalam mencegah atau mengobati Covid-19.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement