REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Praktisi, Politeknik Bisnis Digital bekerja sama dengan Paper id, platform pembayaran bisnis, menggelar kompetisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Idol yang akan melibatkan 2.000 pelaku UMKM, investor dan lainnya. Total hadiah yang disiapkan untuk juara mencapai Rp 500 juta.
Listya perwakilan Paper Id mengungkapkan latar belakang kompetisi UMKM Idol diselenggarakan sebab banyak UMKM bermunculan namun tidak lama bertahan. Selain itu fluktuasi penjualan yang diperkirakan karena operasional yang berjalan tidak maksimal.
Selain itu persoalan internal yaitu pencatatan yang kurang tepat membuat masalah dalam wirausaha. Upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yaitu edukasi, mentorship dan pendampingan. Hal tersebut sudah banyak dilakukan.
"UMKM Idol mencari UMKM yang berbakat punya produk sendiri," ujarnya saat acara sharing UMKM di Politeknik Bisnis Digital Praktisi di Kota Bandung, Rabu (2/3/2022). Ia mengatakan para pelaku usaha akan diberikan pelatihan, mentor dan dipersilahkan berjualan secara real time.
"Harapan kami bisa mengumpulkan UMKM Idol lebih dari 2.000 orang. Kami mengumpulkam enterpreuner, investor dan student semua akan dimentori oleh eksklusif mentor. Satu mentor megang satu sampai 3 UMKM," katanya.
Selain itu terdapat juri profesional, investor, akademisi dan pengusaha yang akan melihat produk-produk UMKM. Para pelaku usaha terlebih dahulu mengikuti audisi, selanjutnya dimentori selama dua hari. Selanjutnya turun ke lapangan untuk mencari pembeli.
Ia mengatakan kegiatan UMKM Idol dilaksanakan untuk melihat perkembangan dam pertumbuhan usaha pelaku UMKM sebelum acara dan sesudah acara. Sedangkan hadiah utama mencapai Rp 500 juta dan akan dipromosikan oleh influencer.
Direktur Praktisi Politeknik Bisnis dan Digital Munir M mengatakan UMKM yang akan terlibat dalam acara UMKM Idol adalah UMKM yang ingin mengembangkan penjualan. Pihaknya fokus di wilayah marketing dan sales.
"UMKM yang dipilih mereka punya kemampuan digital marketing sosial media kampanye dan punya penagihan dan penjualan online," katanya.
Munir mengatakan, talenta-talenta digital sangat dibutuhkan oleh pelaku UMKM sebab tertinggal dari penerapan teknologi digital. Oleh karena itu pihaknya mendidik talenta-talenta digital.
"Jadi praktisi mendidik talenta digital ini sebenarnya di Indonesia yang paling membutuhkan sektor UMKM karena mereka yang paling tertinggal dari segi penerapan teknologi digital," ujarnya.
Ia melanjutkan pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak khususnya Kadinda Jabar dan Dinas UMKM Provinsi Jabar untuk mengadakan UMKM Idol untuk menggerakan para talenta digital. Bagi perusahaan menengah besar, mereka memiliii sumber daya memadai untuk teknologi digital.
Terkait digitalisasi UMKM, Munir mengatakan banyak kampus yang fokus di bidang inovasi produk dan penguatan produksi UMKM. Pihaknya lebih fokus ke wilayah marketing dan penjualan.