Rabu 02 Mar 2022 20:06 WIB

TelkomGroup Siap Gabung Konsorsium Kabel Laut Internasional Asia Tenggara-Eropa

Telin dan konsorsium SEA-ME-WE 6 memulai konstruksi kabel laut sepanjang 19.200 km

Red: Gita Amanda
Konstruksi sistem kabel bawah laut sepanjang 19.200 kilometer (km) menghubungkan beberapa negara antara Asia Tenggara dan Eropa. Telin turut serta dalam mega proyek konsorsium SEA-ME-WE 6.
Foto: Telkom
Konstruksi sistem kabel bawah laut sepanjang 19.200 kilometer (km) menghubungkan beberapa negara antara Asia Tenggara dan Eropa. Telin turut serta dalam mega proyek konsorsium SEA-ME-WE 6.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai upaya untuk mendukung terwujudnya inklusi digital, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) secara konsisten dan kontinyu terus membangun infrastruktur telekomunikasi, baik di Indonesia hingga pelosok maupun internasional. Tahun ini, Telkom melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) kembali bergabung pada konsorsium sistem komunikasi kabel laut internasional Southeast Asia-Middle East-Western Europe 6 (SEA-ME-WE 6).

Hal ini resmi diumumkan pada akhir Februari 2022 seiring dengan dimulainya konstruksi sistem kabel bawah laut sepanjang 19.200 kilometer (km) yang menghubungkan beberapa negara antara Asia Tenggara dan Eropa. Pada 2014 lalu, Telin turut serta dalam mega proyek konsorsium SEA-ME-WE 5.

Baca Juga

Konsorsium SEA-ME-WE 6 terdiri dari berbagai operator besar dari berbagai negara di dunia antara lain Bangladesh Submarine Cable Company, Bharti Airtel Ltd. (India), Dhiraagu (Maladewa), Djibouti Telecom, Mobily (Arab Saudi), Orange (Prancis), Singtel (Singapura), Sri Lanka Telecom, Telecom Mesir, Telekom Malaysia, Telin (Indonesia), dan Trans World Associates (Pakistan).

SEA-ME-WE 6 menghubungkan banyak negara termasuk Indonesia dari Singapura (Asia) hingga Prancis (Eropa) dengan melintasi Malaysia, Bangladesh, Sri Lanka, Maladewa, India, Pakistan, Djibouti, Arab Saudi, dan Mesir. SEA-ME-WE 6 hadir dengan menawarkan salah satu latensi terendah yang tersedia antara Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Eropa Barat, dengan kemampuan transfer lebih dari 100 terabyte per detik atau setara dengan 40 ribu video berdefinisi tinggi setiap detik. Infrastruktur ini akan memiliki kapasitas kabel serat optik dua kali lipat dibandingkan dengan infrastruktur SEA-ME-WE sebelumnya.