REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bernapas lewat hidung jauh lebih baik dibandingkan lewat mulut. Akan tetapi, bernapas lewat hidung bisa terasa sangat sulit ketika hidung tersumbat.
"Kita cenderung tidak banyak berpikir mengenai proses bernapas, meski itu yang membuat kita tetap hidup," ungkap Dr Deborah Lee, seperti dilansir Metro, Kamis (3/3/2022).
Bernapas lewat hidung juga memungkinkan seseorang untuk bernapas secara perlahan dan dalam. Cara bernapas seperti ini bisa membantu memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah, dan membantu meringankan stres.
Manfaat lain dari bernapas lewat hidung adalah meningkatkan serapan oksigen di dalam darah. Peningkatan ini mencapai 20 persen.
Saat bernapas lewat hidung, diafragma yang memisahkan dada dan perut akan tertarik. Kondisi ini akan mengaktivasi sistem saraf parasimpatik (PSNS). PSNS adalah sistem saraf tidak sadar yang memicu perasaan tenang serta membantu istirahat dan relaksasi.
Hal yang berlawanan akan terjadi ketika seseorang bernapas lewat mulut. Bernapas lewat mulut akan memicu terjadinya mulut kering, bibir kering, dan lelah. Bernapas lewat mulut juga kerap berkaitan dengan peningkatan detak jantung yang cepat dan juga peningkatan tekanan darah.
Meski bernapas lewat hidung lebih baik, tak semua orang bisa selalu melakukannya. Hidung tersumbat akibat cuaca dingin, pilek, hingga alergi bisa membuat bernapas lewat hidung sulit untuk dilakukan.
Dalam kondisi hidung tersumbat, guru yoga Vanessa Michielon mengatakan ada dua teknik bernapas dalam lewat hidung yang sebenarnya bisa dilakukan. Berikut ini adalah kedua teknik tersebut.
Pernapasan Lubang Hidung Alternatif (Nadi Shodhana)
Untuk melakukan teknik ini, cari posisi yang nyaman lalu tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari tangan kanan. Selanjutnya, coba ambil napas lewat lubang hidung kiri.
Setelah itu, secara lembut tutup lubang hidung kiri dengan jari kelingking dan jari manis tangan kanan. Berikutnya, lepas ibu jari tangan kanan yang menutupi lubang hidung kanan dan hembuskan napas lewat lubang hidung kanan
Lakukan gerakan yang sebaliknya saat mengambil napas kembali, dimulai dari menghirup napas lewat lubang hidung kanan dan menghembuskannya lewat lubang hidung kiri. Ulangi selama 10 kali sambil berupaya menarik napas yang dalam.
"Ini akan membantu melegakan lubang hidung yang tersumbat dan menciptakan aliran udara yang lebih baik di kedua lubang hidung," ujar Michielon.
Variasi Pernapasan Benang Emas
Bila bernapas lewat hidung benar-benar tak bisa dilakukan, variasi pernapasan benang emas dapat membantu untuk bisa bernapas dalam. Dalam teknik ini, udara dihirup secara perlahan lewat hidung dan dihembuskan melalui mulut.
Namun saat menghembuskan napas lewat mulut, pastikan bibir tidak terbuka terlalu lebar. Bayangkan seperti ada benang emas yang menjahit bibir sehingga tak bisa terbuka terlalu lebar.
"Karena bibir hampir tertutup rapat, hembusan napas secara alami menjadi lebih pelan dan pola bernapas menjadi lebih penuh," ungkap Michielon.
Bila kedua lubang hidung benar-benar tersumbat, udara bisa dihirup secara perlahan lewat mulut. Lakukan hal ini seperti sedang menyedot minuman lewat sedotan. Setelah itu, hembuskan napas secara perlahan lewat mulut tanpa membuat bibir terbuka lebar.