Kamis 03 Mar 2022 13:23 WIB

Dikira Lubang Hitam Terdekat Bumi, Ternyata Objek Ini Adalah Bintang Vampir

Objek HR 6819 berjarak seribu tahun cahaya dari Bumi sempat diduga lubang hitam.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Bintang biner (ilustrasi).
Foto: Science Alert
Bintang biner (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Dua tahun lalu ilmuwan menemukan sinyal aneh yang datang dari jarak 1.000 tahun cahaya. Sinyal ini disimpulkan dihasilkan oleh lubang hitam (black hole) terdekat dengan Bumi.

Namun, penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa sinyal ini sebenarnya berasal dari sepasang bintang dalam sistem mirip “vampir” yang langka, di mana satu bintang melucuti yang lain dari massanya.

Baca Juga

Dua tahun lalu, para astronom mengamati garis spektral aneh dari sistem bintang HR 6819. Jaraknya hanya 1.000 tahun cahaya dari Bumi. Ilmuwan menyimpulkan bahwa penjelasan yang mungkin adalah lubang hitam empat kali lebih besar dari matahari yang mempengaruhi dua bintang yang mengorbit.

Sekarang, para peneliti yang sama dan tim yang lebih besar yang dipimpin oleh Abigail Forst di KU Leuven di Belgia telah mengamati sistem bintang menggunakan spektroskopi yang lebih rinci dari Very Large Telescope (VLT) di Chile dan interferometri, yang dapat mengukur posisi dengan sangat tepat.

Para peneliti menginginkan data tambahan sehingga mereka dapat menguji apakah sistem itu sebenarnya hanya dua bintang yang sangat berdekatan. Sistem tiga objek, dari dua bintang dan lubang hitam, akan membutuhkan salah satu bintang untuk berada pada orbit yang lebar jauh dari bintang kedua dan lubang hitam.

Dilansir dari New Scientist, Kamis (3/3/2022), para peneliti tidak mengamati apa pun pada orbit yang lebar, menghilangkan skenario dengan lubang hitam.

“Ini adalah contoh yang sangat bagus tentang bagaimana metode ilmiah bekerja,” kata Frost.

“Anda mengusulkan sebuah ide, orang lain memiliki ide lain dan Anda mendiskusikannya di antara Anda sendiri dan Anda berpikir, OK, bagaimana kita bisa mendorong ini lebih jauh dan benar-benar memutuskan mana penjelasan terbaik?” ujarnya.

Tidak hanya bintang-bintang yang berdekatan, tetapi salah satu dari mereka tampaknya menyedot materi dari yang lain, menciptakan apa yang dikenal sebagai bintang Be. Memahami evolusi bintang semacam itu dapat membantu ilmuwan mempelajari bagaimana mereka menjadi bintang neutron atau menghasilkan peristiwa gelombang gravitasi.

“Kami pikir (HR 6819) adalah tahap evolusi yang sangat langka dari sistem biner,” kata Frost.

“Interaksi biner antara bintang-bintang ini memiliki potensi untuk sepenuhnya mengubah evolusi mereka,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement