REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ahli mikrobiologi klinik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Nia Krisniawati, Sp.MK. mengingatkan mutasi virus berlangsung terus. Mutasi merupakan siklus alamiah virus.
Nia Krisniawati mengatakan hingga saat ini COVID-19 masih menjadi pandemi seiring dengan adanya mutasi virus yang menyebabkan munculnya varian-varian baru dari COVID-19 yang lebih cepat menular.
"Pandemi COVID-19 belum berakhir sekalipun kasus global mulai menurun dan COVID-19 diprediksi akan terus ada. Untuk itu informasi yang benar dan faktual terkait COVID-19, termasuk varian Omicron, penting dalam pengendalian pandemi dan pencegahan penularan virus," kata anggota Tim Laboratorium COVID-19 dan Laboratorium Riset Terpadu Unsoed itu.
Terkait maraknya virus Corona terutama dengan munculnya varian Omicron, dia mengatakan kegiatan menjaga kebersihan harus lebih ditekankan. Selain itu, upaya pencegahan penularan COVID-19 perlu ditingkatkan hingga level terkecil masyarakat melalui penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di desa/kelurahan.
Secara global selama satu pekan atau tanggal 14-20 Februari 2022 jumlah kasus baru COVID-19 turun 21 persen dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Jumlah kasus kematian juga menunjukkan tren menurun yang tercatat sebesar 8 persen.
"Penting untuk dicatat bahwa tren ini mungkin disebabkan karena penurunan tes diagnostik COVID-19 secara keseluruhan yang dipengaruhi oleh perubahan kebijakan di tiap negara," kata dia.