Jumat 04 Mar 2022 02:30 WIB

BEM UMM Serukan Kampanye Jaga Lingkungan

BEM UMM kampanyekan bersih lingkungan di Teluk Asmara, Malang

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengampanyekan kebersihan dan pemungutan sampah di Pantai Teluk Asmara, Malang.
Foto: Humas UMM
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengampanyekan kebersihan dan pemungutan sampah di Pantai Teluk Asmara, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengampanyekan kebersihan dan pemungutan sampah di Pantai Teluk Asmara, Malang akhir Februari lalu. Dengan slogan “Peran Kolaborasi Masyarakat Dalam Menjaga Ekologi Demi Mewujudkan Indonesia Bebas Sampah”, BEM UMM mengajak pengunjung untuk menjaga kebersihan dan memanfaatkan sampah menjadi hal yang berguna.

Ketua pelaksana Faridatuz Zakiyah mengatakan, BEM UMM telah menyelenggarakan live streaming sebelum turun melakukan agenda pungut sampah. Mereka mengundang komunitas lingkungan Ekanto serta duta lingkungan Joko Roro Kabupaten Malang.

“Jadi kami juga memberikan pemahaman dan pengertian pada anak muda pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah,” katanya dalam siaran pers yang diterima Republika, Kamis (3/3/2022).

Di pantai Teluk Asmara, pihaknya telah bekerja sama dengan pengelola dalam menyediakan tempat sampah baru yang memiliki beberapa ruang tipe sampah. Menariknya, para pengunjung yang melihat adanya agenda pungut sampah juga turut serta meramaikannya. 

Adapun tujuan agenda ini, yakni untuk menyadarkan masyarakat Indonesia, khususnya anak muda agar memiliki kemauan untuk turut andil dalam menjaga lingkungan. Selain itu, juga memberikan pemahaman sampah juga bisa diubah menjadi barang bernilai tinggi.

Sebagian sampah yang biasa dibuang pada dasarnya bisa dimanfaatkan kembali. Sampah organik bisa dijadikan sebagai pupuk untuk menyuburkan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman. Sementara itu, sampah-sampah anorganik seperti plastik juga bisa digunakan untuk bahan kerajinan sehingga bisa dijual ke masyarakat kembali.

Mahasiswa asli Malang tersebut menjelaskan, terdapat lebih dari 20 tempat sampah dan belasan papan tulisan yang disediakan BEM UMM di Pantai Teluk Asmara.

Farida berharap dengan adanya lebih banyak tempat sampah, para pengunjung tidak lagi kesusahan ketika ingin membuah sesuatu. Dengan begitu, sampah yang berserakan juga berkurang sehingga keindahan pantai bisa terlihat dengan lebih baik.

Menurut Farida, pengelola dan pengunjung sangat mengapresiasi kegiatan yang dia lakukan ini. Mereka juga terlihat tertarik untuk mengkampanyekan pentingnya menjaga lingkungan, terutama generasi yang masih muda. 

"Kalau bukan generasi muda yang melakukan, siapa lagi? Nantinya kami juga akna meneruskan rangkaian ini dengan mengedukasi masyarakat terkait bagaimana memanfaatkan sampah mnejadi sebuah produk yang menarik,” ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement