Ahad 06 Mar 2022 20:14 WIB

Bukan Dicuri, Ini 8 Alasan Tagihan Listrik Membengkak

Ternyata, penyebab tagihan listrik membengkak bukan karena biaya listrik naik, tapi karena beberapa alasan berikut. Disimak ya agar bisa lebih hemat listrik:

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Ini 8 Alasan Tagihan Listrik Membengkak
Ini 8 Alasan Tagihan Listrik Membengkak

Tagihan listrik membengkak tentu merisaukan hati banyak orang. Pasalnya, tagihan yang perlu dibayarkan dalam satu bulan ada beragam jenisnya. Jika tagihan listrik bengkak, itu artinya jumlah pengeluaran semakin besar pada bulan yang bersangkutan.

Nyatanya, penyebab tagihan listrik membengkak bukan karena biaya listrik naik, melainkan karena beberapa alasan berikut. Disimak ya, jadi kamu tidak perlu berspekulasi yang aneh-aneh nantinya.

 

1. Lampu yang terus menyala

menyalakan lampu

Penyebab yang paling umum terjadi adalah lupa mematikan lampu setelah digunakan. Ketahuilah kalau lampu menyedot energi yang lumayan besar, jadi wajar kalau biaya listrik per bulan membengkak tanpa disadari. 

Maka dari itu, gunakan listrik seperlunya saja. Matikan lampu di siang hari atau saat tidur untuk menghemat energi. Di sisi lain, mematikan lampu dipercaya dapat membuat tidur lebih nyenyak, lho!

2. Aktivitas bekerja dari rumah

Bekerja dari rumah atau disebut work from home juga menjadi pemicu membengkaknya tagihan listrikmu per bulan. Bagaimana tidak, laptop atau komputer terpaksa menyala selama kurang lebih 9 jam setiap hari untuk bekerja, sehingga pemakaian arus listrik meningkat.

Untuk mensiasatinya, hindari pemakaian laptop atau komputer di luar jam kerja kalau memang tidak terlalu mendesak. Dijamin, tagihan listrikmu otomatis berkurang pada bulan ini.

Baca Juga: PLN Mobile hingga Cara Lapor Gangguan Listrik Online" href="https://www.cermati.com/artikel/kenali-9-fitur-pln-mobile-hingga-cara-lapor-gangguan-listrik-online" target="_blank"> Kenali 9 Fitur PLN Mobile hingga Cara Lapor Gangguan Listrik Online

3. Lupa mencabut charger

charger handphone

Pemakaian listrik rata-rata untuk setiap charger yang tidak dipakai dan dibiarkan menempel di stop kontak sekitar 0,26 watt. Bisa dihitung berapa watt yang terbuang sia-sia karena kelalaian sendiri. Sebisa mungkin cabut setiap charger setelah digunakan, sehingga arus listrik tidak berjalan terus.

Hal yang sama juga berlaku untuk stop kontak atau steker yang tidak terpakai. Sebaiknya cabut dari sumber listrik agar tagihan listrikmu kembali normal seperti dulu kala.

4. Tidak memanfaatkan sumber daya pengganti

Sumber daya pengganti yang dimaksud seperti energi matahari untuk menggantikan penerangan lampu, kipas angin sebagai pengganti AC, dan lain-lain. Dari segi penerangan, misalnya, kamu tidak butuh watt sedikitpun agar matahari bersinar. Sedangkan untuk kipas angin, daya serap watt-nya sudah pasti lebih kecil dibanding AC. 

Mulai dari sekarang, coba cari-cari sumber daya pengganti apa yang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan sumber daya utama. Dengan syarat lebih hemat konsumsi listrik, sehingga tagihan listrik tidak membengkak lagi.

5. Daya alat elektronik terlalu tinggi

alat elektronik

Konsumsi daya alat elektronik berbeda-beda, namun yang paling boros adalah pemakaian AC, rice cooker, mesin cuci, dan setrika. Sebelum membeli alat elektronik untuk keperluan di rumah, sebaiknya perhatikan tinggi rendahnya daya.

Pilihlah rice cooker yang hemat energi, begitu pula dengan mesin cuci dan alat elektronik lainnya. Cara ini bagus untuk mengurangi pengeluaran listrik setiap bulan. Walaupun sedikit, tapi jumlahnya menjadi lumayan kalau dihitung-hitung selama setahun, bukan? 

6. Buka tutup kulkas

Daya listrik yang berhasil tersedot akibat sering buka tutup kulkas lumayan besar, lho! Apalagi kalau setelah dibuka tutup, kamu membiarkan kulkasnya terbuka dalam beberapa waktu. Maka dibutuhkan konsumsi daya yang lebih besar lagi untuk mengembalikan suhu udara dingin di dalam kulkas.

Jika ingin mengambil sesuatu dari kulkas, ambil secara sekaligus. Hal yang sama juga saat kamu ingin menyimpan kembali yang sudah diambil tadi. Sangat sederhana, tapi harus sering dilakukan agar menjadi terbiasa.

Baca Juga: Trik Hemat Listrik Agar Bayar Tagihan Lebih Murah

7. Membiarkan TV yang menonton kamu

menyalakan tv

Siapa yang suka membiarkan TV menyala selama 24 jam? Jika terlalu sering dilakukan, percayalah tagihan listrikmu otomatis membengkak. Belum lagi ditambah pemakaian alat elektronik lain yang wajib menyala, seperti kulkas. 

Jika acara yang ditonton sudah habis dan kamu tidak berencana untuk menonton lagi, segera matikan TV. Jangan biarkan TV yang jadi menontonmu, sedangkan kamu istirahat atau tidur di sofa. 

8. Memasukkan makanan panas ke kulkas

Salah satu cara untuk mempercepat pendinginan makanan adalah dengan memasukkannya ke dalam kulkas. Namun, kebiasaan ini dapat membuat tagihan listrik membengkak karena kulkas bekerja ekstra untuk menjaga kestabilan suhu di dalamnya agar tidak terkontaminasi dengan panas makanan yang dimasukkan. 

Lebih baik biarkan makanan tersebut 75% dalam keadaan dingin terlebih dahulu, baru masukkan ke dalam kulkas. Dijamin, tagihan listrikmu pada bulan berikutnya jauh lebih hemat daripada bulan-bulan sebelumnya. 

Bijak dalam Menggunakan Listrik di Rumah

Membengkaknya tagihan listrik per bulan bukannya tanpa alasan, melainkan karena sikapmu yang kurang bijak dalam memanfaatkan listrik yang ada. Agar tagihan listrik di bulan berikutnya berkurang alias hemat, kamu bisa terapkan tips-tips yang sudah dijelaskan di atas.

Dengan demikian, kamu tidak serta-merta menyalahkan PLN apabila tagihan membengkak karena kamu bisa introspeksi diri lewat kebiasaan pemakaian listrik yang dilakukan.

Baca Juga: Ada Masalah pada Listrik, Jangan Panik! Hubungi Pengaduannya di Layanan PLN 123

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement