REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO SpaceX Elon Musk mengatakan pada Sabtu (5/3/2022), perusahaannya tidak akan memblokir akses ke sumber media Rusia di sistem internet Starlink meskipun ada permintaan dari beberapa pemerintah. “Starlink telah diberitahu oleh beberapa pemerintah, bukan Ukraina untuk memblokir sumber berita Rusia. Kami tidak akan melakukannya kecuali di bawah todongan senjata,” kata Musk dalam cuitannya.
Permintaan tersebut datang ketika pasukan militer Rusia terus menginvasi Ukraina. Banyak negara, termasuk Amerika Serikat (AS) yang memungut sanksi ekonomi terhadap Rusia sebagai bentuk protes. Beberapa perusahaan teknologi seperti Google dan Microsoft telah bekerja untuk memblokir outlet media Rusia seperti jaringan Russia Today (RT) yang dikelola negara dan Sputnik.
Namun, pernyataan Musk menyiratkan Starlink tidak akan memblokir kantor berita individu yang berbasis di Rusia. Selain mengecualikan Ukraina, Musk tidak menyebutkan negara mana yang telah mendekati layanan Starlink SpaceX untuk meminta sumber media Rusia diblokir.
Internet Starlink SpaceX aktif di Ukraina dan perusahaan mengirim antena dan terminal pekan ini untuk membantu memulihkan internet dan komunikasi setelah pemadaman meluas yang disebabkan oleh invasi Rusia akhir Februari
Dikutip Space, Ahad (6/3/2022), sistem Starlink SpaceX adalah megakonstelasi satelit yang dirancang untuk menyediakan akses internet broadband latensi rendah berkecepatan tinggi ke wilayah-wilayah di seluruh dunia dengan fokus di daerah terpencil atau kurang terlayani. Perusahaan telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit sejak tahun 2019 untuk membangun jaringan Starlink.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pekan lalu, Musk telah mengeluarkan pernyataan dukungan untuk rakyat Ukraina. Pada Jumat, Musk mengatakan SpaceX mengalihkan fokusnya ke keamanan siber setelah beberapa terminal Starlink di dekat daerah konflik di Ukraina mengalami gangguan sinyal selama berjam-jam.
Dia juga telah memperingatkan pengguna Starlink di Ukraina untuk mengambil langkah-langkah keamanan untuk memastikan penggunaan sistem internet satelit mereka tidak membuat mereka menjadi target pasukan Rusia.
“Peringatan penting: Starlink adalah satu-satunya sistem komunikasi non-Rusia yang masih berfungsi di beberapa bagian Ukraina, jadi kemungkinan menjadi sasaran tinggi. Harap gunakan dengan hati-hati," kata Musk.