REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Jerman bisa mendeteksi lewat suara, apakah orang lebih ekstrover atau introver. Yang lebih penting lagi, mereka juga bisa diagnosis dini penyakit seperti Parkinson.
Sifat dan karakter orang adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui hanya dengan melihat sosok orang itu. Apakah dia senang bertualang? Apakah dia introver?
Namun demikian, ahli informatika Björn Schuller bisa memberikan informasi tentang orang-orang yang tidak ia kenal. Yang ia butuhkan hanya rekaman suara mereka, bahkan hanya sejumlah kata-kata.
Björn Schuller dan timnya mengembangkan sistem pintar analisis suara. Untuk menguji sistem yang ia buat, tiga orang relawan, yaitu Katharina, Dirk dan Robin diminta untuk membaca dan merekam sebuah teks pendek.
Berdasarkan suara, komputer mengecek apa yang disebut "Big Five“, yaitu lima pertanda utama kepribadian seseorang. Björn Schuller menjelaskan lebih terperinci, lima hal tersebut yang pertama: keterbukaan bagi pengalaman, hal baru dan keinginan untuk bereksperimen.
Yang kedua kategori tanggung jawab, dan yang ketiga ekstrover atau introver, jadi apakah orang itu senang bergaul. Yang keempat disebut kompatibel, artinya: seberapa mampu orang bekerja dalam tim. Dan yang terakhir adalah indikasi apakah orang itu tenang atau labil secara emosional.