REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gambaran kasus diabetes di Indonesia ibarat fenomena gunung es lantaran banyaknya orang yang tidak mengetahui bila menderita penyakit yang juga dikenal dengan sebutan kencing manis itu. Padahal, ada sejumlah gejala yang mengiringi kemunculan diabetes, termasuk tanda khas yang ada di malam hari.
Berdasarkan penelitian Kementerian Kesehatan, satu dari delapan orang di Jakarta mengidap diabetes. Upaya deteksi dini pun diperlukan untuk mencegah risiko komplikasi yang berujung kematian.
Semakin dini ketahuan, diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat diobati lebih cepat. Meski sama-sama melibatkan hubungan tubuh dengan insulin, kedua kondisi tersebut bekerja secara berbeda.
National Health Service (NHS) mengatakan, diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Dari kedua bentuk diabetes ini, tipe 2 adalah yang paling umum, mencapai 90 persen kasus di Inggris. Ada tipe ketiga, yang dikenal sebagai diabetes gestasional, tapi ini hanya memengaruhi individu hamil.
Gejala diabetes tipe 2 muncul dalam berbagai bentuk, termasuk bagaimana tubuh membuang limbah. Salah satu gejala diabetes tipe 2 adalah buang air kecil lebih banyak dari biasanya.
Gejala ini akan terlihat pada malam hari. Penderita diabetes bisa terbangun dari tidur karena ada dorongan untuk berkemih antara dua hingga delapan kali.