Kamis 10 Mar 2022 10:04 WIB

Sony PlayStation Hentikan Operasional di Rusia

Sony menghentikan operasi PlayStation Store di Rusia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Playstation (Ilustrasi)
Foto: The Guardian
Playstation (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sony telah menghentikan sebagian besar operasinya di Rusia sebagai tanggapan atas invasi Moskow ke Ukraina. Perusahaan Jepang ini mengumumkan pada Rabu (9/3/2022), bahwa mereka telah menangguhkan pengiriman semua perangkat lunak dan perangkat keras PlayStation di Rusia dan menghentikan operasi PlayStation Store di sana.

PlayStation juga menunda peluncuran game balap Gran Turismo 7 di Rusia. Dilansir dari Digital Trends, Kamis (10/3/2022), dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di akun Twitter-nya, Sony mengatakan pihaknya bergabung dengan komunitas global dalam menyerukan perdamaian di Ukraina.

Baca Juga

Perusahaan menambahkan bahwa untuk mendukung bantuan kemanusiaan, Sony akan menyumbangkan 2 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 28,5 miliar kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Refugees dan Save the Children.

“Sony Interactive Entertainment (SIE) bergabung dengan komunitas global dan menyerukan perdamaian di Ukraina. Kami telah menangguhkan semua pengiriman perangkat lunak dan perangkat keras, peluncuran Gran Turismo 7, dan pengoperasian PlayStation Store di Rusia. Untuk mendukung bantuan kemanusiaan, Sony Group Corporation mengumumkan sumbangan 2 juta dolar AS kepada Komisaris Tinggi PBB untuk Refugees (UNHCR) dan LSM internasional, Save the Children, untuk mendukung para korban tragedi ini.”

Langkah Sony mengikuti jejak semakin banyak merek besar yang menangguhkan operasi di Rusia setelah invasi ke Ukraina menjelang akhir bulan lalu. Di dunia teknologi, perang telah mendorong perusahaan seperti Apple, Samsung, Microsoft, Nvidia, Netflix, dan TikTok untuk menangguhkan, mengurangi, atau mengubah operasi mereka di Rusia.

Adapun industri gim, Nintendo mengatakan pekan lalu bahwa mereka menempatkan eShop di Rusia ke dalam mode maintenance. Dalam penjelasannya, tidak disebutkan secara langsung konflik saat ini, mengatakan hanya jeda dalam penjualan karena masalah dengan pemrosesan pembayaran karena sistemnya saat ini tidak dapat menangani rubel Rusia.

Pada Rabu (9/3/2022), Nintendo juga mengatakan bahwa mengingat peristiwa dunia baru-baru ini, itu menunda peluncuran Advance Wars 1+2: Re-Boot Camp secara global, tampaknya karena konten gim.

Raksasa gim E.A. baru-baru ini mengatakan akan menghapus tim Rusia dari gim FIFA dan NHL-nya, sementara pembuat Cyberpunk 2077 CD Projekt mengumumkan pekan lalu akan menghentikan semua penjualan gimnya di Rusia dan juga Belarus, yang telah mengizinkan militer Rusia menggunakan tanahnya untuk memasukkan pasukannya ke Ukraina.

Perusahaan yang berbasis di Polandia itu mengatakan seluruh CD Projekt Group berdiri teguh dengan rakyat Ukraina dan mendesak saudara-saudaranya yang berjuang untuk negara asal mereka untuk tetap kuat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement