REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar didampingi beberapa pejabat Sekretariat Jenderal DPR RI menggelar rapat koordinasi dengan Executive GM Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Agus Haryadi, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, dan Otoritas Pengamanan Bandara, terkait mekanisme handling kedatangan dan kepulangan delegasi Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 pada 20-24 Maret 2022, di Nusa Dua, Bali.
"Sebagaimana kita ketahui, pemerintah berencana untuk menghapuskan karantina bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Provinsi Bali. Dengan perkembangan ini kami pun telah menyarankan kepada delegasi IPU seluruh dunia untuk menggunakan direct international flight (penerbangan internasional langsung) ke (Bandara) Ngurah Rai, namun hingga saat ini jumlah penerbangan tersebut masih terbatas, sehingga masih besar kemungkinan banyak delegasi yang akan transit di Jakarta," kata Indra di Bandara Soetta, Rabu (2/3/2022).
Indra menyampaikan, untuk kegiatan IPU tersebut jumlah peserta yang akan hadir diperkirakan sekitar 1.000 sampai dengan 1.500 orang. "Pertemuan terakhir Bulan November di Madrid itu dihadiri oleh 1.200 orang, terdiri dari 179 negara atau pimpinan parlemen bersama delegasinya. Sampai dengan tadi malam, delegasi-delegasi dari 87 negara sudah mengkonfirmasi untuk berpotensi hadir. Tentu ini berkaitan dengan bagaimana handling kita, terutama dalam pelaksanaan dan protokol kesehatan sehingga mereka make sure perjalanan dari negara masing-masing menuju Bali itu tidak terlalu rumit," jelasnya.
Indra menyatakan, ada beberapa penerbangan yang sudah dibuka di Bandara Bali, termasuk penerbangan nasional. Dikatakannya, beberapa penerbangan internasional masih belum mengkonfirmasi untuk kehadirannya, sehingga perlu langkah antisipasi jikalau karena keterbatasan akses penerbangan yang ada, mereka kemungkinan akan transit di Jakarta.
"Hal inilah yang perlu kami bicarakan dan mohon bantuan dalam hal dukungan agar delegasi-delegasi tersebut dapat mudah melakukan berbagai protokol-protokol yang ada di Jakarta. Pertemuan kita siang ini bertujuan untuk mendapatkan juga informasi lebih lanjut dan meninjau secara langsung mekanisme handling delegasi saat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta," tutur Indra.
Beberapa hal yang menjadi catatannya antara lain yakni mengenai protokoler dan handling bagi delegasi VIP dan biasa. Yang disebut dengan delegasi VIP adalah Ketua Parlemen dan Ketua Deputi Parlemen dari masing-masing negara. "Sebagaimana diketahui bahwa perjalanan Pimpinan DPR di luar negeri diperlakukan sama seperti kepala negara atau presiden, sehingga kita perlu lebih cermat dalam menanganinya," kata dia.
Hal lain yang juga menjadi catatan yaitu mengenai alur pengecekan persyaratan dan dokumen, alur dan pelaksanaan swab PCR, penggunaan ruang tunggu, dan handling delegasi yang transit ke Bali di hari yang sama. "Jika itu ada selisih jam tentu ada delegasi-delegasi yang harus dipersiapkan untuk terbang kembali dan tentu kita harus memfasilitasi dalam waktu beberapa jam sampai dengan terbang," kata Indra.
Selain itu juga terkait dengan sarana fasilitas WiFi bagi delegasi di Bandara Soekarno-Hatta agar bisa lebih mudah diakses dan cepat. Demikian pula soal handling bagi delegasi yang menginap di hotel sebelum melanjutkan penerbangan ke Bali. "Juga tentang penanganan dan SOP jika ditemukan kasus positif pada delegasi dan mekanisme penanganan, serta pengamanan bagi delegasi," kata Indra.
Dalam kesempatan itu, Executive GM Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi menyatakan pihaknya siap untuk mendukung pelaksanaan agenda IPU agar dapat berjalan dengan baik dan lancar. "Bagaimanapun ini adalah acara negara yang harus kita dukung dan kami sudah cukup sering terlibat di acara serupa seperti ini. Intinya adalah kalau kami lihat, dari 1.000 sampai kurang lebih 1.200 calon partisipan ini, feeling kami sebagian besar akan transit di Soekarno-Hatta, dikarenakan hanya sebagian kecil saja maskapai yang bisa ke Bali. Kemudian fokus kami di Soekarno-Hatta tentunya bukan di tanggal 20 sampai dengan tanggal 24, tetapi di 3 hari sebelumnya," kata dia.