Kamis 10 Mar 2022 21:55 WIB

Sudah Empat Tahun, Kok Baru Punya Sertifikat Halal? Ini Kata Janji Jiwa

Janji Jiwa Group akhirnya kantongi sertifikat halal MUI untuk semua merek dagang.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Janji Jiwa Group akhirnya kantongi sertifikat halal MUI untuk semua merek dagang.
Foto: Instagram @kopijanjijiwa
Janji Jiwa Group akhirnya kantongi sertifikat halal MUI untuk semua merek dagang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Janji Jiwa Group telah halang melintang dalam persaingan bisnis food and beverage selama hampir empat tahun terakhir, dengan gerai kopi pertamanya dibuka tahun 2018. Setelah membuka ratusan cabang dan merilis menu-menu baru, Janji Group pada Kamis (10/3/2022) resmi mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Hal ini kemudian memicu pertanyaan sederhana, mengapa sertifikasi halal baru diurus setelah bertahun-tahun menjual produknya ke masyarakat? Founder dan CEO Janji Jiwa Group, Billie Kurniawan, menjelaskan bahwa sertifikasi halal sebenarnya sudah menjadi perhatian perusahaan sejak lama. 

Baca Juga

Dia bercerita, di tahun 2018, Janji Jiwa hanya memiliki satu gerai kopi di Jakarta. Menu yang tersedia juga hanya kopi, sehingga mengurus sertifikasi halal tidak menjadi prioritas utama Janji Jiwa Group kala itu.

"Kalian perlu tahu kami itu mulai dari perusahaan kecil, dan hanya menjual kopi. Jadi yang kami utamakan itu gimana kopi yang dijual aman dan berkualitas, kemudian saya juga mengutamakan gimana membangun manajemen perusahaan yang baik dulu," kata Billie saat temu media di bilangan Kemang, Kamis (10/3/2022).

Billie mengatakan, gagasan untuk mulai mengajukan sertifikasi halal adalah ketika Janji Jiwa Group meluncurkan produk terbaru yakni Janji Jiwa Toast. Mengingat, dalam beberapa varian toast yang dihadirkan menggunakan komponen daging sapi dan ayam.

"Lalu setelah 3 tahunan kita berjalan, kita punya jiwa toast, dan kita mulai prosesnya untuk mencari tahu dan membentuk tim internal untuk mengurus sertifikasi halal ini," jelas Billie.

Ia mengaku bahwa proses mengurus sertifikasi halal tidak selalu berjalan mulus. Setidaknya dari awal registrasi, proses audit hingga penerimaan sertifikat halal membutuhkan waktu selama hampir satu tahun.

"Kurang lebih satu tahun, kami mulai sekitar akhir tahun 2020 dan di acc-nya akhir tahun 2021," kata Billie.

Salah satu tantangan terbesar yang dilalui perusahaan, kata Billie, adalah karena Janji Jiwa telah memiliki ratusan cabang di seluruh Indonesia. Itu kemudian mempersulit perusahaan dalam memanage dan memastikan semua cabang telah sesuai dengan kriteria/syarat halal MUI. 

"Selain di internal, kita juga mengkoordinasikan hal ini dengan para mitra, karena kan harus diedukasi agar mereka menerapkan standar yang sama, memperhatikan hal yang detail juga," jelas Billie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement