Ahad 13 Mar 2022 19:39 WIB

Jumlah Profesor Baru Universitas Brawijaya Terus Bertambah

Keduanya adalah profesor ke-163 di FIA dan 164 di FIB Universitas Brawijaya

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor baru Sabtu (12/3/2022). Kedua dosen yang menjadi profesor tersebut antara lain Muhammad Saifi dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Wayan Firdaus Mahmudy dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom).
Foto: Humas UB
Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor baru Sabtu (12/3/2022). Kedua dosen yang menjadi profesor tersebut antara lain Muhammad Saifi dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Wayan Firdaus Mahmudy dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG--Universitas Brawijaya (UB) kembali mengukuhkan dua professor baru Sabtu (12/3/2022). Kedua dosen yang menjadi profesor tersebut antara lain Muhammad Saifi dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Wayan Firdaus Mahmudy dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom).

Muhammad Saifi diangkat menjadi profesor di bidang Ilmu Manajemen Keuangan. Ia merupakan profesor aktif ke-12 di FIA dan ke-163 di UB. Sementara itu, Wayan Firdaus Mahmudy diangkat sebagai profesor di bidang Ilmu Komputer dan menjadi profesor aktif kesatu di Filkom dan ke-164 di UB. 

Baca Juga

Pada acara orasi ilmiah, Muhammad Saifi membahas keuangan terpadu di perusahaan asuransi. Saifi merumuskan model kebijakan keuangan terpadu dengan lima unsur dasar. "Yaitu corporate governance, intelectual capital, invesment policy, capital structure policy dan dividend policy," kata Saifi.

Menurut Saifi, kebijakan keuangan terpadu merupakan bagian dari ilmu manajemen keuangan dan bisnis yang berorientasi pada upaya menyejahterakan pemilik perusahaan.

Model kebijakan tersebut didapat dari pengambilan sampel delapan perusahaan asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai 2018 hingga  2020. 

Sampel perusahaan asuransi ini menarik diangkat karena semakin meningkatnya tren masyarakat membutuhkan perlindungan atas apa yang dimiliki. Namun jangan sampai kejadian gagal bayar polis pada 2019 terulang kembali. 

Secara umum laba perusahaan asuransi turun dari 2019 berada di angka Rp 0,69 triliun lalu berubah menjadi Rp 0,64 triliun pada 2020. Jumlah perusahaan asuransi tiap tahunnya juga mengalami fluktuasi cenderung turun pada 2020. Situasi ini membuktikan asuransi-asuransi tersebut belum melakukan kebijakan keuangan yang tepat.

Menurut Saifi, keunggulan model kebijakan keuangan terpadu ini yaitu menggabungkan antara corporate governance, intellectual capital, investment policy, capital structure policy dan dividend policy menjadi satu kesatuan analisis. Dengan demikian, tujuan perusahaan untuk kesejahteraan pemilik bisa tercapai. Sementara itu, kelemahannya berkaitan dengan kebijakan struktur modal yang mengutamakan pada penggunaan modal internal dari pada modal eksternal.

Selanjutnya, Dekan Filkom Wayan Firdaus Mahmudy yang dikukuhkan menjadi profesor mengangkat tema orasi ilmiah tentang Pengembangan Metode Kecerdasan Buatan Terintegrasi Untuk Optimasi proses Produksi dan Distribusi Induistri Manufaktur. Kerangka solusi yang diusulkan disebut Model Terintegrasi Produksi Distribusi Manufaktur (MPDM).

Menurut Wayan, MPDM manggabungkan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) untuk meramalkan permintaan produk oleh konsumen. Kemudian juga permintaan Improved Genetic Algorithms (IGA) untuk menentukan jumlah setiap jenis barang yang harus diproduksi. Lalu juga mengenai Real-Coded Genetic Algorithms (RCGA) untuk menyusun jadwal produksi dan Modified Genetic Algorithms (MOGA) untuk menyusun mekanisme distribusi. 

Pada dasarnya, ada beragam metode telah dikembangkan untuk mencari solusi dari masalah optimasi. Metode umum yang dipakai adalah berbasis pemodelan matematika seperti min–max dynamic programming  dan non-integer linear optimization problems.

Sementara itu, penerapan kecerdasan buatan pada proses ini didefinisikan sebagai mekanisme pemecahan masalah dengan mengadopsi pola pikir manusia. 

Pada paparannya, Wayan fokus pada penerapan jaringan saraf tiruan dan evolutionary computation sebagai bagian dari metode kecerdasan buatan untuk penyelesaian masalah optimasi di industri. Keseluruhan metode kecerdasan buatan ini bisa diterapkan secara terintegrasi untuk menghasilkan solusi terbaik. Hal ini terutama bagi industri manufaktur dengan menurunkan biaya produksi dan distribusi. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement