Senin 14 Mar 2022 08:00 WIB

Ilmuwan Maladewa Temukan Spesies Ikan Pelangi

Spesies baru ini pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan Maladewa

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ikan hias di dalam akuarium (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Ikan hias di dalam akuarium (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan Maladewa menemukan seekor spesies ikan baru. Ikan spektakuler berwarna pelangi merupakan spesies yang pertama kali dideskriksikan oleh peneliti Maladewa di perairan pirus dan terumbu karang Maladewa yang berwarna-warni.

Ikan peri wrasse berkerudung mawar (Cirrhilabrus finifenmaa) adalah spesies baru ikan tersebut. Nama spesies itu diambil dari bahasa asli Dhivehi. Finifenmaa berarti "mawar" dan merupakan penghargaan untuk bunga nasional pulau berwarna merah muda serta warna ikan. Pada minggu ini, jurnal ZooKeys merilis deskripsi spesies tersebut.

Baca Juga

“Ilmuwan asing selalu mendeskripsikan spesies yang ditemukan di Maladewa tanpa banyak keterlibatan dari ilmuwan lokal, bahkan yang endemik Maladewa. Kali ini berbeda dan menjadi bagian dari sesuatu untuk pertama kalinya benar-benar mengasyikkan, terutama memiliki kesempatan untuk bekerja bersama ichthyologists (ahli biologi ikan) atas pada spesies yang begitu elegan dan indah,” kata Ahmed Najeeb, ahli biologi dari Maladewa Marine Research Institute (MMRI) yang menamai ikan tersebut.

Ikan berwarna pelangi baru ditemukan setelah para peneliti melihat lebih dekat pada spesies ikan yang tersebar luas, Cirrhilabrus rubrisquamis. Perbedaan antara kedua spesies sangat sulit dilihat, seperti ketinggian duri dan jumlah sisik pada bagian tubuh tertentu, tetapi analisis tes DNA telah memvalidasi penemuan tersebut.

Rentang kedua spesies yang diketahui sekarang jauh lebih kecil, yang merupakan pengetahuan penting untuk dimiliki saat membuat rencana konservasi.

"Ini menunjukkan mengapa mendefinisikan spesies baru, dan taksonomi secara umum, sangat penting untuk konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati," kata Yi-Kai Tea, penulis utama dan mahasiswa doktoral di University of Sydney.

Maladewa adalah negara kepulauan kecil yang terletak 800 kilometer (500 mil) selatan India. Rantai pulau adalah rumah bagi sistem terumbu karang terbesar ketujuh di dunia. Zona mesofotik terumbu Maladewa, yang terletak 30-150 meter (100-500 kaki) di bawah permukaan laut, belum dieksplorasi oleh para ilmuwan sampai awal tahun ini. Ekspedisi ke 122 meter (100 hingga 500 kaki) di bawah permukaan laut pada bulan Januari menemukan setidaknya delapan spesies baru untuk sains.

Cirrhilabrus, terutama ikan peri berkerudung mawar sudah diperdagangkan sebagai ikan akuarium. Menurut Robert Woods, seorang penggemar ikan dan pemilik Fishkeeping World, banyak spesies laut yang masuk ke akuarium dibesarkan atau ditangkap secara tidak etis di alam liar, tulisnya dalam komentar untuk Mongabay tahun 2019.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement