REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan kalau ketegangan terkait dengan perang di Ukraina tidak berdampak pada operasi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Rencana kembalinya seorang astronot Amerika di atas kapsul Rusia akhir bulan ini juga masih on the track.
Dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (15/3/2022), Mark Vande Hei akan terbang ke Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan menggunakan kapsul Soyuz Rusia bersama kosmonot Pyotr Dubrov dan Anton Shkaplerov pada 30 Maret setelah 355 hari di luar angkasa.
Ada kekhawatiran bahwa meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia atas Ukraina dapat membuat pria berusia 55 tahun itu terdampar di pos terdepan.
"Saya dapat memberi tahu Anda dengan pasti bahwa Mark akan pulang dengan Soyuz itu. Kami sedang berkomunikasi dengan rekan-rekan Rusia kami. Tidak ada keraguan tentang itu. Tiga anggota awak akan pulang," kata Manajer Program ISS NASA Joel Montalbano.
Selama akhir pekan, kepala badan antariksa Rusia Dmitry Rogozin memperingatkan lagi bahwa sanksi Barat terhadap Rusia dapat menyebabkan ISS jatuh. Sanksi Rusia, kara Rogozin bisa mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa yang penting untuk menjaga platform tetap di orbit.
Sementara ISS sisi AS memasok listrik dan dukungan kehidupan. Segmen Rusia sangat penting untuk penggerak dan kontrol sikap saling ketergantungan yang terjalin ke dalam proyek sejak awal tahun 1990 an.