REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko demensia pada seseorang meningkat setiap lima tahun sejak usianya 65 tahun. Akan tetapi, ada lebih dari 42 ribu kasus demensia dini di Inggris, di mana tanda-tandanya muncul sejak usia 40-an.
Demensia bukan penyakit, namun sekelompok kondisi yang ditandai penurunan fungsi otak, termasuk hilangnya memori dan kemampuan menilai. Gejala demensia termasuk mudah lupa dan gangguan kemampuan berpikir.
Penyebab paling umum dari demensia adalah penyakit Alzheimer. Alzheimer's Research UK merekomendasikan untuk mewaspadai demensia dini dengan cara mencermati perubahan samar pada kepribadian seseorang.
Perubahan itu adalah ketika suasana hati seseorang sangat mudah menjadi buruk. Seseorang menjadi lebih mudah marah, kehilangan kepercayaan diri, bahkan kurang tertarik pada aktivitas yang biasanya dia nikmati.
Terkadang tanda-tanda peringatan dini demensia salah diduga sebagai gejala depresi. Selain itu, pengalaman setiap orang tentang penyakit progresif ini akan berkembang pada kecepatan yang berbeda, bisa pada rentang usia 40-an, 50-an, dan awal 60-an.
Salah satu gejala demensia ialah masalah ingatan. Contoh dari masalah ingatan yakni ketika seseorang melupakan pesan atau peristiwa terbaru, dan menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali.
Perasaan bingung dapat terjadi, terutama dalam situasi yang tidak dikenal. Afasia juga bisa berkembang, di mana orang sulit menemukan kata yang tepat untuk berkomunikasi. Selain itu, ada pula kemungkinan masalah visual.
Masalah visual terjadi ketika seseorang kesulitan untuk mengenali objek serta menilai kecepatan atau jarak. Penyebab demensia awal bisa karena beberapa gen khusus di otak yang berperan dalam pembentukan protein amiloid.