Kamis 17 Mar 2022 12:36 WIB

Kombinasi Kabel Serat Optik dan Satelit Diharapkan Buat Akses Internet Lebih Merata

Penggunaan sendiri oleh PSN untuk menggantikan kebutuhan Satelit Nusantara-2.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Jaringan koneksi internet (ilustrasi).
Foto: Piqsels
Jaringan koneksi internet (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus mendorong pengikisan kesenjangan digital dengan pemerataan infrastruktur digital untuk seluruh wilayah di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan, pengadaan satelit multifungsi dapat membantu pemerintah menyelesaikan target penyediaan akses layanan internet. Menurut Johnny, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo mempunyai tugas untuk menghubungkan konektivitas titik akses layanan yang belum terhubung.

“Jaringan pita lebar backbone, kita telah menggelar 360 ribu kilometer fiber optik di darat dan dasar laut. Kalau kita pegang ujungnya dan mengitari bumi, itu sembilam kali lipat panjangnya. Apakah sudah cukup? Belum. Oleh karena itu, kita tetap harus menghubungkan seluruh titik-titik yang belum terhubung agar arus data  bisa disalurkan dengan baik dan merata. Tidak semua kita bisa hubungkan dengan jaringan fiber optik di Indonesia, jadi kita harus melakukan kombinasi dengan dengan microwave link berupa komunikasi satelit,” kata Menkominfo seperti dilansir Antara, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Menurut Johnny agar layanan komunikasi satelit bisa optimal, Kementerian Kominfo memilih teknologi terbaru dan sesuai dengan kebutuhan wilayah kepulauan di ekuator.

“Untuk pengadaan satelit, saya telah meminta untuk menyiapkan agar satelit berikutnya adalah satelit dengan teknologi software defined satellite, yakni satelit yang wilayah layanannya bisa diatur melalui software-nya di hulu, Nah, akan kita pelajari dan mudah-mudahan teknologi yang baru ini akan memberikan atau memungkinkan harga-harga satelit yang lebih kompetitif lagi,” ujar dia.