Jumat 18 Mar 2022 18:26 WIB

Bercocok Tanam di Daerah Polusi Tinggi, Bisa Saja!

Pengetahuan bercocok tanam dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang baik.

Petugas PPSU merawat tanaman di Taman Bibit, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta, Ahad (28/2). Bercocok tanam di daerah dengan tingkat polusi tinggi juga masih bisa dilakukan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas PPSU merawat tanaman di Taman Bibit, Kelurahan Kebayoran Lama Utara, Jakarta, Ahad (28/2). Bercocok tanam di daerah dengan tingkat polusi tinggi juga masih bisa dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co Founder Pupuk Hayati Dinosaurus Fredy Wijaya mengatakan bahwa bercocok tanam dapat dilakukan di berbagai jenis daerah tanpa terkecuali. Hal itu harus dibarengi dengan pengetahuan bercocok tanam yang baik.

Fredy merekomendasikan bercocok tanam secara organik. Ia menyebut, bahan organik dapat membantu menghasilkan panen yang terbaik.

Baca Juga

"Dengan memperhatikan cara tanam dan pola organik, tanpa menggunakan bahan pestisida dan pupuk sintesis, akan menghasilkan panen yang baik dengan kualitas yang juga tentu berbeda," ungkap Fredy secara virtual pada Jumat (18/3/2022).

Meski berada di wilayah dengan tingkat polusi tinggi, seperti halnya di kota-kota besar di Indonesia, bercocok tanam masih bisa dilakukan dengan memperhatikan pupuk sebagai pondasi keberhasilan panen. Warga kota besar bisa menanam bahan makan untuk mereka sendiri.

Menurut Fredy, dengan pupuk yang tepat, hasil panen petani rumahan juga bisa cukup baik. Misalnya, sayuran kualitasnya bisa menjadi lebih baik dan cabai juga jadi lebih pedas rasanya.

"Walau kondisi udara seperti yang ada di Jakarta yang tingkat polusi cukup tinggi tidak seperti di daerah, jika teknik menanamnya baik tentu akan menghasilkan panen yang berkualitas," jelas dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement