REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di antara banyaknya pasangan suami istri (pasutri) yang mengharapkan untuk memiliki buah hati, ada yang terpaksa harus menghadapi kendala. Sebagian pasutri mengalami tantangan dengan adanya gangguan sulit hamil atau infertilitas.
Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr Yassin Bintang, mengatakan, pertama-tama yang harus diketahui adalah mengenali masalah pada suami atau istri bahkan keduanya. Penting mewaspadai penyebab-penyebab sulit hamil.
“Ada 10-15 persen infertilitas yang tidak dapat dijelaskan, menyebabkan suami istri sehat tapi kok masih sulit hamil,” kata dr Yassin dalam acara bersama Orami, Selasa (22/3/2022).
Karena itu, penting bagi pasutri menjalani pemeriksaan lengkap dan menyeluruh. Karena saat semua hasilnya normal saja, tetap bisa ada masalah. Teknologi yang ada saat ini mungkin belum mampu melihat penyebab yang tidak dapat dijelaskan itu, tetapi 20-30 tahun ke depan boleh jadi sudah lebih canggih.
Selain itu, harus dipahami pula kapan pasutri dikatakan sulit hamil atau mengalami gangguan kesuburan atau infertilitas. Misalnya, pasutri telah berusaha melakukan hubungan seksual teratur dua hingga empat kali per pekan, tidak mengunakan kontrasepsi apa pun. Kemudian saat menunggu setahun belum juga hamil, maka kemungkinan mengalami gangguan infertilitas.
Tetapi jangan khawatir karena setahun belum cukup dibilang sulit, kecuali ada kondisi tertentu yang perlu ditangani lebih cepat. Biasanya jika tidak ada masalah, kehamilan alami dapat terjadi dalam setahun sampai dua tahun pernikahan setelah diupayakan.
“Tetapi ada kondisi tertentu yang diharapkan bisa datang lebih cepat, tidak perlu nunggu setahun. Misalnya sudah usia 30 tahun ke atas, 3-6 bulan datang saja ke dokter,” ujar dr Yassin.
Jika istri punya gangguan haid dari muda, mestruasi tidak teratur, pendarahan tidak jelas, kista, maka jelas jangan tunggu berlama-lama untuk ke dokter. Bagi pasangan yang sudah pernah punya anak pun, tetap ada potensi gangguan kesuburan.
Gangguan sel telur juga suatu kondisi yang perlu segera ditangani. Perlu dipahami bahwa penyebab sulit hamil tidak hanya dari istri.
Justru yang harus dipikirkan suami adalah dirinya punya masalah atau tidak. Penanganannya harus disesuaikan.
Intinya, untuk menuju kehamilan adalah proses yang dilakukan berjalan, beriringan, bersama oleh pasutri. Perlu dilihat faktor gaya hidup lain, seperti apakah pekerjaan, kebiasaan atau hobi yang dilakukan dapat meningkatkan penyebab sulit hamil.
Contohnya, terpapar suhu panas terus menerus, penggunaan celana ketat, hobi naik motor besar, bersepeda jarak jauh lebih dari lima jam per pekan, berkaitan dengan gangguan sperma. Beberapa pekerja di radiologi, pegawai yang terpapar zat kimia, kemudian shift malam, juga perlu waspada karena dapat meningkatkan risiko sulit hamil.
Mereka harus menggunakan perangkat yang aman saat bekerja. Perlu mengurangi paparan suhu terlalu panas maupun zat kimia serta mempertimbangkan program hamil dengan berkonsultasi ke dokter.