Kamis 24 Mar 2022 03:42 WIB

Respons Antibodi Anak Terhadap Covid-19 Lebih Baik Ketimbang Dewasa

Anak-anak terinfeksi Covid-19 ternyata memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Covid anak (ilustrasi). Anak-anak yang terinfeksi Covid-19 ternyata memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.
Foto: www.pixabay.com
Covid anak (ilustrasi). Anak-anak yang terinfeksi Covid-19 ternyata memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWYORK -- Anak-anak yang terinfeksi Covid-19 ternyata memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi dibandingkan orang dewasa. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan kampus Johns Hopkins Bloomberg dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika.

Laporan ini didasarkan pada sampel yang diperoleh dari 682 anak-anak dan orang dewasa di 175 rumah di Maryland. Sampel dipilih dari mereka  yang belum menerima vaksinasi Covid-19. Usia peserta bervariasi dari 0 hingga 62 tahun, dan sampel diambil antara November 2020 dan Maret 2021.

Baca Juga

Pada saat pendaftaran sampel, para peneliti menemukan bukti antibodi SARS-CoV-2 yang menunjukkan infeksi virus di masa lalu pada 56 orang. Rinciannya, ada 15 anak berusia 0 hingga 4 tahun, 13 anak berusia 5-17 tahun, dan 28 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas yang sempat terjangkit Covid-19 hingga membentuk antibodi.

Imunoglobulin juga ditemukan pada tingkat yang jauh lebih besar pada anak-anak daripada pada orang dewasa. Tepatnya, Imunoglobulin 13 kali lebih tinggi pada anak-anak berusia 0-4 tahun dan hampir 9 kali lebih tinggi pada anak usia 5-17 tahun.

Selain itu, tingkat autoantibodi SARS-CoV-2, yang dapat memprediksi kekebalan di masa depan terhadap infeksi Covid-19 akut, hampir dua kali lebih kuat pada anak-anak usia 0-4 dibandingkan dengan orang dewasa.

"Studi ini menunjukkan memang anak-anak dalam beberapa tahun pertama kehidupan mereka dapat mengembangkan reaksi kekebalan yang kuat terhadap infeksi SARS-CoV-2, yang dalam beberapa kasus mengungguli respons orang dewasa," kata Direktur Inisiatif Vaksin Johns Hopkins Bloomberg, Ruth Karron dilansir dari Nature World News pada Rabu (23/3/2022).

Karron dan tim penelitinya merancang studi pengawasan rumah potensial SARS-CoV-2 Epidemiology And Response in Children (SEARCh) untuk mengetahui dan memahami lebih lanjut tentang infeksi SARS-CoV-2 pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Mereka merupakan populasi yang relatif kurang diteliti. Namun ia mengatakan perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami bagaimana anak-anak lebih kebal Covid-19.

"Anak-anak entah bagaimana terlindung dari dampak terburuk penyakit Covid-19," kata Karron.

Menurut data yang dikumpulkan oleh CDC dari rumah sakit di seluruh Amerika, anak-anak di bawah usia 18 tahun menyumbang kurang dari 2 persen dari rawat inap Covid-19 atau total 3.649 anak sepanjang Maret 2020 hingga akhir Agustus 2021. Dari jumlah itu, beberapa anak menjadi sangat sakit, dan lebih dari 420 telah meninggal di Amerika Serikat.

"Tetapi mayoritas individu dengan penyakit parah adalah orang dewasa. Ini kecenderungan yang telah dikonfirmasi di banyak wilayah di dunia," ucap Karron.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement