REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deltacron merupakan varian rekombinan dari delta dan omicron. Infeksi deltacron bisa memunculkan gejala Covid-19 yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Sebagian gejala Covid-19 yang disebabkan infeksi deltacron merupakan gejala Covid-19 yang umum seperti hidung beringus dan tenggorok gatal. Namun, infeksi deltacron dapat memunculkan gejala Covid-19 yang tidak umum.
"Ada gejala yang sudah dikenal seperti hidung beringus dan tenggorok gatal, dan vertigo yang umumnya tak dikaitkan dengan strain virus penyebab Covid-19 hingga saat ini," kata ahli imunologi dan pendiri Cignpost Diagnostics, Denis Kinane, seperti dilansir laman Express, Kamis (24/3/2022).
Di awal kemunculannya, sempat muncul kekhawatiran bahwa deltacron akan memiliki tingkat penularan seperti omicron dan menyebabkan sakit berat seperti delta. Akan tetapi, Kinane menilai, masyarakat lebih baik waspada daripada khawatir berlebih.
Alasannya, hingga saat ini jumlah kasus infeksi deltacron masih tidak begitu banyak. Di Inggris, misalnya, jumlah kasus infeksi deltacron hanya di bawah 40 kasus per pertengahan Maret. Di Amerika dan Eropa, kasus infeksi Deltacron tak sampai 20 kasus.
Kinane mengatakan, varian orisinal masih menjadi yang paling destruktif dalam hal keparahan gejala. Selain itu, omicron merupakan varian yang dinilai memiliki tingkat penularan lebih tinggi. Berdasarkan hal ini, Kinane menilai, ada harapan bahwa varian-varian baru Covid-19 yang akan datang tidak begitu mematikan.