REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Edufecta, Aplikasi Penyedia Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi , sebuah inovasi karya anak usaha dari PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) siap memfasilitasi 160 perguruan tinggi swasta. Program ini menjadi bagian dari kolaborasi yang sudah dilakukan dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).
“Kami sadar dalam masa seperti sekarang, kebutuhan teknologi sudah menjadi keniscayaan. Di sinilah EDUFECTA hadir untuk memberikan solusi nyata buat kemajuan dunia pendidikan tinggi Indonesia,” kata Ucu Komarudin, CEO PT Technomedia Interkom Cemerlang (Edufecta) dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/3).
Ucu menjelaskan program percepatan digitalisasi kampus ini merupakan tindaklanjut dari kegiatan roadshow yang sudah dilakukan ke berbagai provinsi di Indonesia pada awal tahun ini.
“Dari hasil roadshow tersebut kami melihat kebutuhan aplikasi penyedia sistem informasi perguruan tinggi menjadi hal paling utama, terutama buat mendukung proses belajar mengajar di perguruan tinggi swasta yang sudah pernah kami datangi,” ujarnya.
Billy Andrian, CEO PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), turut menambahkan program yang menggandeng APTISI ini memiliki nilai manfaat besar untuk membantu pengembangan pengelolaan kampus.
“Sejauh ini ada lebih dari 160 perguruan tinggi swasta dapat menikmati manfaat Edufecta selama 5 tahun. Program Percepatan Digitalisasi Kampus ini merupakan program hibah bernilai Rp 5 miliar,” katanya.
Dalam memberikan dukungan ini, Edufect menggelar juga soft launching yang dilakukannya melalui kegiatan Webinar Nasional pada Rabu (30/3/2022). Hadir dalam acara ini Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi beserta pimpinan dari APTISI dan semua stakeholders dunia pendidikan tinggi. Kegiatan yang digelar secara hybrid ini menggelar kegiatannya di Universitas Gunadarma, Karawaci, Tangerang, Banten.