REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Astronom menemukan galaksi kerdil yang sangat samar. Temuan ini sebagai bagian dari survei DECam Local Volume Exploration (DELVE).
Pegasus IV merupakan galaksi yang baru ditemukan dan memiliki magnitudo mutlak -4,25. Temuan ini didokumentasikan dalam makalah yang diterbitkan di arXiv.org pada 22 Maret 2022.
Pegasus IV termasuk dalam galaksi kerdil ultra-samar (UFD), yakni galaksi yang paling tidak bercahaya. Galaksi ini didominasi oleh materi gelap, dan paling tidak berevolusi secara kimia. Akibatnya, para astronom menganggap mereka sebagai fosil potensial terbaik dari alam semesta pada tahap awal.
Sebuah tim astronom mendapatkan penemuan baru menggunakan data dari Dark Energy Camera (DECam), yang merupakan bagian dari DELVE. Ini adalah sebuah studi observasional multikomponen yang bertujuan untuk mencapai cakupan yang dalam dan berkelanjutan dari langit selatan di garis lintang tinggi Galactic.
"Dalam karya ini, kami menyajikan penemuan dan karakterisasi satelit Bima Sakti ultra-samar lainnya oleh DELVE. Sistem baru ini, Pegasus IV, terletak di tepi paling utara langit yang dapat diakses oleh Dark Energy Camera (DECam) di suatu wilayah. Sebelumnya dicakup pada kedalaman yang lebih dangkal oleh Sloan Digital Sky Survey (SDSS) dan survei Panoramic Survey Telescope dan Rapid Response System 1 (PS1)," tulis para peneliti dalam makalah tersebut.
Sistem bintang UFD Pegasus IV yang baru ditemukan merupakan sistem bintang yang kompak, kuno, dan sangat redup. Menurut temuan, UFD ini setidaknya berusia 12,5 miliar tahun.
Massa bintang sistem diperkirakan sekitar 4.400 massa matahari. Tim Cenry menghitung kelimpahan besi untuk lima bintang di Pegasus IV. Galaksi yang baru ditemukan ini adalah salah satu galaksi kurcaci ultra-samar yang paling miskin logam yang pernah ditemukan.
Berdasarkan data yang diolah, ilmuwan menyimpulkan galaksi ini berjarak sekitar 293 ribu tahun cahaya dari Bumi. Kesimpulannya adalah penemuan mereka menunjukkan betapa tidak memadainya sensus satelit Bima Sakti. Mereka percaya bahwa banyak dari sistem redup ini mungkin masih tidak terdeteksi dalam jarak 300 ribu tahun cahaya dari planet kita.